Senin, 14 April 2014
JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pertanian Suswono mengatakan, impor gula kristal putih (GKP) yang dilakukan Perum Bulog hanya untuk menjaga pasokan.
Dia menjelaskan, gula impor Bulog tersebut diprioritaskan untuk didistribusikan di wilayah terpencil yang berada di luar Jawa. “Kan Jawa masih ada pabrik-pabrik gula, tentu bisa dipenuhi dari situ,” ujarnya Senin (14/4/2014).
Importasi gula ini dikhawatirkan menimbulkan distorsi harga gula. Suswono melihat, distorsi harga yang terjadi selama ini disebabkan rembesan gula rafinasi ke pasar tradisional. Meski begitu, ada saja kemungkinan gula impor Bulog juga bakal mendistorsi harga.
Menanggapi kemungkinan tersebut, Suswono mengungkapkan, pemerintah tengah merumuskan besaran Harga Penetapan Pemerintah (HPP) gula. “Itu akan menjamin harga di petani. Kita nanti akan bicara terbuka, fair, berapa HPP riil untuk petani,” sambungnya.
Dewan Gula Indonesia (DGI) sendiri telah mengusulkan HPP gula sebesar Rp 9.500 per kilogram (Kg). Namun, Suswono menyebut, kemungkinan SK Mendag soal HPP gula baru akan dikeluarkan pada paling lambat akhir bulan ini.
Untuk diketahui, izin impor GKP oleh Bulog sebanyak 350.000 ton merupakan hasil rapat koordinasi pangan dengan Menko Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, Desember 2013 lalu.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/04/14/1852064/Kementan.Gula.Impor.untuk.Cukupi.Kebutuhan.Wilayah.Terpencil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar