Rabu, 02 April 2014

Bulog Hanya Mampu Serap 7 Persen Hasil Panen Lamongan

Selasa, 1 April 2014


SURYA Online, LAMONGAN - Kemampuan Bulog untuk membeli hasil panen petani di Kabupaten Lamongan hanya sebesar tujuh persen dari total hasil panen petani Lamongan sebanyak 900 ribu ton gabha kering giling.
Realita itu diungkapkan Asisten Kepala Perum Bulog Subdivre Jatim Sukandar SN saat melakukan Sosialisasi Program Satu Desa Satu Lumbung Pangan dan  Pengadaan Gabah di Dalam Negeri, di Pendopo Lokatantra, Selasa (1/4/2014).
Diungkapkan,  Sukandar, target pengadaan beras dalam negeri (Ada DN) untuk wilayah Sub Divre Bojonegoro tahun ini sebesar 200 ribu ton. Rinciannya, untuk Bojonegoro dijatah penyerapan 100 ribu ton, Tuban dijatah 66 ribu ton dan jatah paling rendah untuk Lamongan sebesar 34 ribu ton.
Sedangkan realisasi penyerapan beras hingga 28 Maret 2013, masih menurut Sukandar, tercapai 17.119 ton atau sebesar 8,6 persen untuk wilayah Sub Divre Bojonegoro. Dengan rincian penyerapan Bojonegoro sebesar 3.566 ton atau 3,6 persen, Tuban sebesar 5.186 ton atau 7,9 persen dan penyerapan terbesar adalah di Lamongan sebesar 8.367 ton atau sebanyak 24,6 persen dari target.
“Program satu desa satu lumbung pangan yang dicanangkan Bupati Fadeli merupakan program yang bagus untuk menjaga ketahanan pangan dan stabilitas harga komoditas,”ungkapnya.
Sementara  Fadeli pada kesempatan itu  menyebutkan.  ketahanan pangan merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional. Petani memiliki kedudukan yang strategis namun sering kali petani dirugikan karena jatuhnya harga komoditas pangan di saat panen raya, keterbatasan modal usaha baik untuk pengolahan, penyimpanan maupun distribusi sedangkan saat musim tanam harga komoditas menjadi tinggi.
Oleh karena itulah,  untuk membangun ketahanan pangan, tahun ini Fadeli  mencanangkan Program Satu Desa Satu Lumbung Pangan untuk menjaga stabilitas harga komoditas, terutama padi Kabupaten Lamongan.
 “Dari 474 desa dan kelurahan di Kabupaten Lamongan, masih terdapat 229 desa yang belum mempunyai lumbung pangan. Oleh karena itu di tahun 2014, Pemerintah Daerah menganggarkan dana sebesar Rp. 1.000.000 bagi setiap desa untuk memfasilitasi pembangunannya,”ungkap Fadeli berharap dari 19.611 ha lahan yang saat ini siap panen, hasil panen tersebut tidak langsung dijual namun dapat disimpan di lumbung pangan desa setempat. Sehingga ada nilai tambah bagi gabah yang dipanen dan bisa lebih memberi kesejahteraan.

http://surabaya.tribunnews.com/2014/04/01/bulog-hanya-mampu-serap-7-persen-hasil-panen-lamongan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar