Senin, 31 Maret 2014
TEMANGGUNG, suaramerdeka.com - Dalam beberapa pekan terakhir harga gabah di Kabupaten Temanggung mengalami penurunan. Hal ini diperkirakan karena banyaknya persediaan seiring mulai masuknya panen padi di tingkat petani.
Supardi (48), petani asal Desa Badran, Kecamatan Kranggan, mengatakan sebelumnya harga Gabah Kering Sawah (GKS) berkisar antara Rp 3.000-Rp 3.500/kg. Namun, kini harganya turun menjadi Rp 2.500-Rp 3.000/kg. Sedangkan untuk harga gabah kering giling (GKG) yang sebelumnya berkisar antara Rp 3.500-Rp 4.000 turun Rp 500/kg.
"Harganya turun meski tidak banyak, tapi ini memang biasa, kalau sedang banyak gabah karena musim panen jadi harganya turun. Saya tidak langsung menjual semuanya, tapi sebagian saya simpan dulu sambil menunggu harga membaik. Sebagian lagi untuk konsumsi keluarga,"ujarnya, Senin (31/3).
Menurutnya, untuk menghadapi penurunan harga para petani harus memiliki strategi, yakni menjaga agar jumlah barang di pasaran tidak melebihi kuota standar agar tidak terlalu berpengaruh terhadap harga.
Nurmoyo (55), warga Desa Bulu, Kecamatan Bulu, menuturkan hal senada. Menurutnya, penurunan harga belum menyentuh angka signifikan dan masih dalam batas wajar. Pasalnya standar harga gabah masih berada pada kisaran harga tersebut.
"Meski turun tapi masih wajar, baru kalau nanti turun lagi sampai drastis baru namanya harganya anjlok. Tapi semoga tidak seperti itu," katanya.
( Raditia Yoni Ariya / CN38 / SMNetwork )
http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/news/2014/03/31/196677
Tidak ada komentar:
Posting Komentar