Rabu, 09 April 2014

Musim Panen, Harga Gabah Turun

Rabu, 9 April 2014

LAMSEL - Memasuki musim panen padi pertama tahun 2014 ini, harga gabah kering di tingkat petani di beberapa kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan mengalami penurunan.

Seperti halnya di Kecamatan Kalianda. Harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani saat ini berkisar Rp3.700 per kilogram. Padahal sebelumnya harga GKG di tingkat petani sebelum memasuki musim panen masih berkisar Rp4.200 per kilogram.

’’Sejak mulai memasuki musim panen pada dua pekan terakhir, harga gabah terus turun. Saat ini penurunannya mencapai Rp500 perkilogram. Dari harga Rp4.200, sekarang hanya Rp3.700 per kilogramnya,’’ ujar Jali, salah seorang petani di Desa Sukatani, Kecamatan Kalianda, Selasa (8/4).

Menurutnya, penurunan harga gabah biasa terjadi pada saat memasuki musim panen. Para petani, lanjutnya, tidak berdaya dengan adanya penurunan harga gabah tersebut. Bahkan, tidak jarang penurunan harga GKG yang cukup tinggi.

Saat ini, imbuh dia, petani masih bersyukur dengan harga gabah di tingkat petani masih berada di atas harga pembelian pemerintah yang berkisar Rp3.300 hingga Rp3.500 per kilogram. Namun para petani tetap khawatir penurunan harga gabah akan terus terjadi pada pekan-pekan ke depan. ’’Kita berharap penurunannya harga gabah tidak sampai di bawah HPP,’’ pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kabupaten Lampung Selatan, Muverdi C.H. mengatakan, fluktuasi harga gabah di tingkat petani lebih ditentukan oleh mekanisme pasar yang bekerja.

Menurutnya, penurunan harga saat musim panen sangat mungkin terjadi. Mengingat pasokan padi dari hasil panen petani berlimpah. Sehingga hukum ekonomi terjadi. Dimana ketika pasokan berlimpah harga akan turun. Dan sebaliknya ketika pasokan berkurang harga akan terdongkrak naik.

’’Pembentukan harga di tingkat petani merupakan hukum pasar. Dan biasa terjadi penurunan harga saat musim panen,’’ terang Muverdi.

Disamping adanya mekanisme pasar, jelas Muverdi, harga gabah juga bisa dipengaruhi oleh varitas yang ditanam. Pada jenis varitas tertentu terkadang harga relatif stabil. Namun pada varitas lainnya justru mengalami fluktuasi yang cukup tinggi.

’’Kami berharap para petani dapat menahan untuk menjual gabah hasil panennya saat musim panen ini. Gabah hasil panen dapat disimpan terlebih dahulu. Dan baru dijual saat hargnya bagus atau tinggi,’’ tukasnya. (idh/ced/asf)

http://lampungnewspaper.com/v2/business-communication/4217-musim-panen-harga-gabah-turun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar