Senin, 2 Juni 2014
YOGYA (KRjogja.com) - Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi Pangan, drh Prabowo Respatiyo Caturroso MM PhD menilai pembangunan pertanian Indonesia sejak orde baru sampai sekarang masih menimbulkan permasalahan baru yang kompleks. Pembangunan pertanian masih bersifat konvensional dan kurang mempertahatikan kelestarian sumberdaya dan kualitas lingkungan hidup. Ditambah pemerintahan korup membuat perekonomian akan terpuruk.
”Pemerintah belum bisa menyejahterakan kaum petani. Apalagi setiap tahun lahar subur terus berkurang sehingga akan mengancam ketahanan dan kedaulatan pangan,” ujar Prabowo Respatiyo Caturroso di sela-sela Sarasehan Kebangsaan ’Pangan, Martabat dan Nasib Bangsa’ dalam rangka peringatan Hari Lahir ke-69 Pancasila di Balai Utari Mandala Bhakti Wanitatama Yogyakarta, Minggu (1/6/2014). Sarasean ini sukses digelar DPD Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) DIY.
Untuk itu ia memberikan masukan kepada capers dan cawapres RI periode 2014-2019 agar memperhatikan kedaulatan pangan. Karena untuk menyejahterakan bangsa dan negara harus membangun pertanian yang kokoh. Untuk itu pemerintahan yang baik dan bebas dari korupsi menjadi modal utuk membangun bangsa dan negara.
Hingga kini korupsi telah menyengsarakan rakyat. Diharapkan pemimpin ke depan harus mejadi pelayan yang baik bagi rakyat khususnya petani, bukan mematikan profesi petani. Dengan pemeritahan yang besih, bermartabat dan bebas dari korupsi akan menjadikan kesejahteraan mudah dicapai. (Usa)
http://kr.co.id/read/218041/wujudkan-kedaulatan-pangan-harus-bersih-korupsi.kr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar