Selasa, 3 Juni 2014
JAKARTA – Perum Bulog menyiapkan dana Rp 21,3 triliun untuk menjalankan perannya sebagai lembaga penyangga (buffer stock) dan stabilisator harga komoditas beras dan gula tahun ini. Rinciannya, sebanyak Rp 19,8 triliun untuk beras dan Rp 1,5 triliun untuk komoditas gula. Dana tersebut bersumber dari pinjaman perbankan, yakni BRI dan BNI.
Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, pihaknya tahun ini menargetkan pengadaan beras sebanyak 3,8 juta ton dan 328 ribu ton gula. Untuk beras seluruhnya diharapkan berasal dari dalam negeri, sedangkan untuk gula kemungkinan besar seluruhnya dari impor.
“Selain beras, tahun ini kami resmi menjalankan peran sebagai lembaga penyangga dan stabilisator harga gula, total dana yang kami siapkan Rp 21,3 triliun,” ungkap dia kepada Investor Daily, baru-baru ini.
Sutarto menuturkan, pihaknya juga menyiapkan dana Rp 700 miliar untuk menjalankan peran stabilisasi harga jagung, kedelai, dan daging sapi. Dana tersebut juga berasal dari pinjaman BRI dan BNI. Untuk komoditas jagung, kedelai, dan daging sapi, Bulog hanya menjadi stabilisator harga, bukan sebagai lembaga penyangga seperti halnya beras dan gula.
“Pendanaan untuk pengadaan lima komoditas itu dari BRI dan BNI. Dulu, kami sempat mendapatkan pendanaan dari Bank Mandiri namun dihentikan karena ada dispute,” kata Sutarto.
http://www.investor.co.id/home/bulog-siapkan-rp-213-t-untuk-beras-dan-gula/86090
Tidak ada komentar:
Posting Komentar