Kamis, 5 Juni 2014
KEDIRI, KOMPAS.com - Perum Bulog Sub Divisi Regional Kediri, Jawa Timur masih belum maksimal dalam melakukan penyerapan beras dari petani karena patokan harga yang ditetapkan pemerintah dianggap sudah ketinggalan jaman.
Saat ini harga pembelian pemerintah (HPP) masih menggunakan patokan harga yang sama dengan patokan harga yang digunakan dalam pengadaan dua tahun lalu. HPP itu mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2012 dengan harga pembelian beras Rp 6.600 perkilogramnya dan gabah kering giling (GKG) Rp 4.200 per kilogram.
“Masih menggunakan HPP tahun 2012, belum ada perubahan,” kata Arif Mandu, Kepala Bulog Sub Divre Kediri, Kamis (5/6/2014).
Akibat kondisi itu, kata dia, Bulog Kediri dalam pertengahan tahun 2014 ini, baru mampu melakukan penyerapan dari petani sekitar 40 persen dari total target pengadaan tahun 2014 ini sebanyak 75.000 ton. Rendahnya HPP dari harga pasaran itu melengkapi beberapa kendala lainnya yang dihadapi Bulog dilapangan. Diantaranya adalah karena penurunan produksi akibat cuaca maupun serangan penyakit hingga menyusutnya lahan pertanian.
“Mudah-mudahan akhir Juni nanti sudah genap menjadi 50 persen dan akhir tahun nanti genap menjadi 75 ribu ton,” pungkasnya.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/06/05/1859174/HPP.Tak.Sesuai.Bulog.Kediri.Tak.Maksimal.Serap.Beras.Petani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar