Minggu, 8 Juni 2014
Surabaya, Bhirawa
Penilaian Komisi Pemberantasan Korupsi yang menyebutkan program penyaluran beras subsidi bagi masyarakat miskin kurang tepat, membuat Badan Urusan Logistik (Bulog) Jatim memperbaiki teknik penyimpanan.
Kepala Bulog Jatim, Rusdianto menyampaikan ketidaktepatan mutu merupakan sistem yang menjadi perhatian dari KPK. ” Pengelolaan beras saat ini menggunakan sistem sungkup, sehingga beras yang tersimpan bisa terbebas dari perusak beras,” ujarnya pada media minggu (8/6) kemarin.
Untuk gudang penyimpanan beras yang dikemas dalam karusng dan ditumpuk. Lalu susunan tumpukan itu diberi penutup plastik sedemikian rupa yang dapat melindung beras dengan kedeap udara. Lalu CO2 disuntikkan untuk mematikan perusak beras. “Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas beras ketika sampai kemasyarakat yang membutuhkan,” jelasnya.
Ia meminta seluruh jajarannya mewajibkan truk penyaluran beras selalu dilakukan pengawalan sehingga tidak terjadi intervensi ditengah jalan. Ketika beras sudah sampai pada daerah distribusi harus dilakukan uji tanak untuk memastikan beras yang dimiliki Bulog Jatim memiliki rasa dan aroma yang normal.
Bulog Jatim sampai dengan Bulan Mei telah menyalurkan 202.929 ton beras raskin atau 95% dari target. Selain itu, kuota November-Desember yang penyalurannya dipercepat awal tahun tersalurkan 82.406 ton (96%)- kecuali Kota Pasuruan yang tak menjadi target percepatan penyaluran. Jumlah penyaluran rata-rata raskin di Jatim 43.000 ton per bulan dengan rumah tangga sasaran 2,85 juta orang di 8.506 titik distribusi. “Sampai dengan Bulan Mei jadi sudah dilakukan penyaluran jatah 7 bulan. Sampai sekarang belum ada ketentuan adakah alokasi tambahan sampai akhir tahun,,” urainya.
Beberapa waktu lalu KPK menganggap penyaluran beras subsidi untuk masyarakat miskin tidak sesuai sasaran, jumlah, mutu, waktu, harga dan administrasi. Kesimpulan KPK tentang ketidaktepatan tersebut juga diamini oleh suvei dari Badan Pusat Statistik. BPS mendapatkan bahwa masyarakat miskin menerima 11.7 Kg per tiga bulan, seharusnya setiap keluarga mendapatkan 45 Kg per tigabulan. [wil]
http://harianbhirawa.co.id/2014/06/bulog-jatim-perbaiki-sistem-pergudangan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar