Kamis, 8 September 2016
INILAHCOM, Jakarta - Rapat tentang RKA/KL dengan Komisi IV DPR RI, Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti curhat.
Rapat yang digelar sore hari, Kamis (8/9/2016) ini dipimpin oleh Wakil Ketua Komis IV, Herman Khaeron dan didampingi oleh Titiek Soeharto yang juga Wakil Ketua Komisi IV.
Dalam rapat ini, Djarot ditemani oleh lima jajaran direksi Perum Bulog. Djarot memperkenalkan direksinya, ada Direktur Pengadaan, Wahyu, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik, Direktur SDM dan Umum, Wahyu Suparyono, Direktur Komersial Karyawan Gunarso dan Direktur Hilir Perum Bulog.
Saat menyebutkan capaian tahun 2015 dan target 2017, Djarot meminta apabila pencapaian yang diupayakan oleh lembaganya belum bisa optimal.
"Kami menyadari bahwa hambatan terbesar dari Perpres nomor 48 tahun 2016 adalah terbatasnya infrastruktur yang mendukung keberhasilan dari tugas-tugas yg diberikan,"kata Djarot di Ruang Rapat Komisi IV, DPR, Jakarta, Kamis (8/9/2016).
Dia menjelaskan saat ini pihaknya belum memiliki pengering, sarana pengolahan, dan sarana penyimpanan baik gabah maupun jagung yang memadai yang sesuai dengan perkembangan teknologi pengering proses produksi dan penyimpanan.
"Dampak dari kondisi tersebut membuat peran Bulog belom bisa optimal dalam stabilisasi harga ditingkat produsen dan konsumen,"kata Djarot.
Disamping itu, terbatasnya infrastruktur pasca panen dan proses pengolahan serta tempat penyimpanan yang memadai telah menyebabkan cepatnya penurunan kualitas beras. [hid]
http://ekonomi.inilah.com/read/detail/2323228/sering-jadi-kambing-hitam-bulog-curhat-ke-dpr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar