Jumat, 09 September 2016

Bulog: Kajian Holding BUMN Pangan Diharapkan Selesai Bulan Ini

Kamis,8 September 2016

Jakarta -Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mempercepat pembentukan induk usaha (holding) BUMN pangan. Pembentukan holding perusahaan pelat merah sektor pangan nantinya akan dipimpin oleh Perum Bulog.

Direktur Utama (Dirut) Bulog, Djarot Kusumayakti mengatakan, pihaknya langsung bergerak cepat dengan menyewa jasa konsultan untuk mengkaji manfaat dan kerugian dari pembentukan holding BUMN pangan tersebut.

"Ini tahapannya mulai dari finalisasi hasil konsultan. Saya ingin konsultan bisa menyelesaikan bulan ini. Sehingga kami bisa menyiapkan presentasi ke Kementerian Keuangan," kata Djarot saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (8/9/2016).

"Karena harus tahu untuk apa ada holding, kan Kementerian Keuangan selaku pemilik aslinya, butuh pertanyaan apakah akan menambahkan pendapatan atau untuk meningkatkan apa. Ini kan yang dimaksud," imbuhnya.

Menurutnya, kajian juga salah satunya memutuskan apakah Bulog akan menjadi perusahaan induknya.

"Apakah Bulog jadi induknya atau sebagai member? Itu kan tim dari konsultan yang mengkaji ini semua. Kita serahkan ke ahlinya. Jadi semua holding inisiasinya dari wakil pemegang saham, kemudian siapa yang memutuskan wewenang? Tentunya presiden," terang Djarot.

Mantan Direktur UMKM Bank BRI ini menuturkan, manfaat pembentukan holding pangan yang paling terasa adalah penggunaan infrastruktur bersama, sehingga akan ada efisiensi yang cukup besar.

"Holding itu salah satunya untuk optimalisasi. Contohnya PT Pertani punya dryer, optimalisasinya mungkin bisa dengan holding. Jadi masing-masing BUMN yang sudah ada infrastrukturnya kita perkuat bareng. Sehingga tujuan utama holding ini adalah ada efisiensi, efektivitas dan fleksibiltas. PT PPI kan dagang, dia bisa pakai gudang Bulog," pungkas Djarot.

Djarot menambahkan, anggota dari holding yang direncanakan saat ini yakni PT Sang Hyang Seri, PT Pertani, dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia. Namun, dalam perkembangannya, anggota holding BUMN pangan kemungkinan bertambah 2 dengan masuknya BUMN sektor perikanan.

Keduanya yakni Perum Perikanan Indonesia (Perindo), dan Perum Perikanan Nusantara (Perinus).

"Masuk. Karena ikan kan sumber protein kita juga butuh BUMN yang menangani sumber protein yang lebih optimal," tutur Djarot.

(hns/hns)
http://finance.detik.com/read/2016/09/08/213020/3294501/4/bulog-kajian-holding-bumn-pangan-diharapkan-selesai-bulan-ini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar