Sikapi Laporan Wali Nagari soal Raskin
Polres Solok Selatan (Solsel) menyelidiki gudang Bulog Solok terkait buruknya kondisi beras miskin (raskin) yang disalurkan ke Solsel. Selain kuning, raskin yang disalurkan itu sudah kutuan, menjamur dan berbau.
”Kita sudah kerahkan anggota guna menyelidiki gudang Bulog, kemarin pagi. Bila terbukti ada permainan, tentu pihak Bulog harus berurusan dengan hukum,” tegas Kapolres Solsel, AKBP Ahmad Basahil kepada Padang Ekspres, Minggu (25/9) pagi.
Penyelidikan dilakukan, tambah dia, guna mengungkap apakah ada kesalahan pihak Bulog ataupun ada aksi menukar beras di perjalanan sebelum sampai di gudang Bulog di Bukitkili, Nagari Kotobaru, Kabupaten Solok.
Pasalnya, raskin tahap III periode Agustus, September dan Oktober 2016 sangat buruk kualitasnya. Namun, Kapolres belum menerima informasi lebih lanjut, apakah ada pelanggar hukum dan permainan pihak Bulog dari anggotanya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Solsel, AKP Doni Aryanto menyebutkan, pihaknya sudah memeriksa gudang Bulog di Bukitkili, Nagari Kotobaru, Kabupaten Solok melalui unit tipikor.
Pihak Bulog mengatakan, jeleknya kualitas raskin karena kebijakan negara mendatangkan beras lokal dari Pulau Jawa. Di mana, kondisinya memang kuning, berkutu dan jamuran. ”Kita bakal melakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” terangnya.
Terpisah, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Solsel, Zuardi menjelaskan, penyaluran raskin pada 15 September 2016 oleh pihak Bulog, memang mendapat penolakan dari wali nagari di dua kecamatan di Solsel. Yakni, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD) dan Kecamatan Sungaipagu.
”Jumlah RTS di dua kecamatan tersebut sebanyak 3.434 KK dan total raskin yang salurkan sebanyak 51.510 kg. Pasalnya, kualitas berasnya kurang bagus, kuning, berkutu, jamuran dan berbau. Sehingga, ditolak wali nagari,” pungkasnya.
Plt Kepala Sub Drive Bulog Solok, Daslin saat dikonfirmasi Padang Ekspres mengaku, pihaknya sudah menarik beras ke gudang seusai menerima penolakan raskin itu.
”Raskin yang disalurkan 15 September 2016 lalu sudah ditarik lagi, akibat penolakan wali nagari. Selasa besok kita antar ke Solsel,” katanya. Dia menegaskan bahwa tidak ada unsur kesengajaan dalam penyaluran. Pasalnya, raskin sudah dua bulan di gudang Bulog Solok. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar