Jakarta, HanTer - Sekretaris Jendral Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu ,Tri Sasono menduga, Direksi BUMN yang menerima fee besar di Singapura dari BUMN sektor Logistik Pangan yang banyak berurusan dengan import pangan.
“Bisa jadi terkait import Gula yang mengunakan perusahaan Singapore Panamex yang bergerak dibidang Trading Gula Raw sugar untuk memenuhi kebutuhan gula nasional yang minus. Sehingga harga gula naik hingga 20 ribu rupiah perkilogram,” kata Tri.
Akibat harga gula naik dan untuk memenuhi kebutuhan nasional itu, kata tri, Menteri BUMN mengizinkan BUMN tersebut melakukan import gula mentah hampir 300 ribu ton dengan pembiayaan yang berasal dari perusahaan BUMN pangan yang bertugas menstabilkan harga Gula hingga mencapai 12 ribu rupiah
CPIB mentresing adanya pembukaan rekening salah satu Direksi pangan tersebut yang diduga menerima dari fee dari Panamex sebesar 50 US dollar per ton dari 100 ribu raw sugar yang di import sehingga total jumlah 5 juta dollar US atau setara dengan Rp65 Miliar.
Dari import raw sugar (gula mentah ) ini akan diproses menjadi Gula putih agar bisa menstabilkan harga Gula nasional. “FSP BUMN Bersatu sangat berterima kasih pada Corruption Practices Investigation Bureau (CPIB) yang telah memberikan informasi pada KPK terkait direksi salah satu BUMN besar yang membuka rekening bank di Singapura,” ujar Tri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar