JMOL.Kualitas raskin yang diterima khususnya untuk kategori rumah tangga miskin (RTM) di Kampung Warungkiara RT 03/09, Desa Sukamaju, Cianjur kualitasnya tak layak dikonsumsi untuk dimakan alias butut.
Warga Kampung Warungkiara, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Intan Susanti (24) mengaku, raskin setelah dimasak menjadi bubur alias lembek. Ia dan keluarga heran karena kualitasnya menjadi jelek. Padahal, sebelumnya waktu ukuran kecil 25 kilogram tidak menjadi bubuk bila dimasak. Yang sekarang ukuran 50 kg malah menjadi bubur.
“Ya, rasanya tak enak saja bila dimakan, harus dicampur lagi dengan beras aslinya beli dari warung,” ucapnya saat ditemui di rumahnya, Minggu (12/9/2016).
Ia berharap, kepedulian terhadap masyarakat kecil jangan sampai dikucilkan. “Mentang-mentang harga murah asal diberikan saja kepada warga miskin seperti kami ini. Harusnya, ada pengawasan lebih khusus lagi bagi penyaluran beras raskin,” tuturnya.
Hal senada diungkapkan Esih (55) dan Ari (30) warga setempat. Setelah dimasak, nasi menjadi lembek. “Ya, masih mending selalu bersyukur bisa membeli beras raskin murah juga, sangat berterimakasih dibantu sama pemerintah melalui dinas terkait. Tapi, jangan lah sampai memberi tak layak untuk dimakan karena bubuk rasanya tak enak,” paparnya.
Sayangnya, setelah berusaha dikonfiramasi secara langsung, pihak Bulog masih tak bisa dihubungi beberapa kali.(bin/rep)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar