REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah melalui Perum Bulog telah mendatangkan bibit bawang merah impor. Bibit ini lebih murah untuk dibeli oleh petani. Bibit tersebut pun bahkan sudah mulai ditanam dan bisa segera panen.
Sekertaris Jenderal Asosiasi Bawang Merah Indonesia Ikhwan Arif mengatakan, memang sejak sebulan yang lalu petani mulai mendapatkan benih bawang merah impor yang didatangkan oleh Pemerintah. Dengan harga yang lebih terjangkau, petani banyak yang mengambil bibit tersebut dan langsung menanamnya.
“Sampai saat ini setahu saya pendistribusiannya habis terus. Malahan ada yang masukan uang dulu baru diberikan bibit, saking petani ga mau kehabisan,” kata Ikhwan kepada Republika, Rabu (14/9).
Mengenai bibit impor yang disebut kurang baik oleh sejumlah petani, Ikhwan mengatakan bahwa bibit yang disalurkan sekarang jauh lebih bagus. Meski tidak gratis atau dibeli dengan kisaran harga RP 28 ribu-Rp 31 ribu per kg, hal tersebut tak masalah. Asalkan bibit yang dijual memang berkualitas.
Ikhwan menjelaskan, bibit memang menjadi modal paling besar dalam bertani bawang. Sekitar 40-50 persen modal awal petani bawang adalah bibit. Ketika harga bibit bawang bisa turun, maka harga bawang pada saat panen juga bisa lebih rendah dibandingkan dengan hasil panen dari bibit lokal. Sebab harga bibit lokal yang dijual dipasaran saat ini berkisar dari Rp 44 ribu-Rp 55 ribu per kg.
Sejauh ini Bulog masih kesulitan untuk mendapatkan bibit bawang merah impor yang berkualitas. Walaupun petani meminta tambahan untuk bibit bawang impor, Bulog masih belum bisa memenuhinya. Benih yang telah diimpor pun masih sedikit atau berkisar 10 persen dari jumlah kebutuhan petani bawang di seluruh Indonesia.
Padahal jika Bulog mampu mempersiapkan lebih dini untuk mendapatkan bibit impor dan menyebarkannya ke petani, bisa jadi harga bawang merah akan terjaga hingga awal 2017.
“Ya kita minta, tapi kan bulognya memang susah juga. Kalau setelah panen ada bibit ini lagi kita bisa langsung panen. Jadi harga juga stabil kan naik turun sampai tahun berikutnya,” kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar