Mataram - Perum Badan Urusan Logistik Divisi Regional Nusa Tenggara Barat berencana membangun gudang penyimpanan jagung di Pulau Sumbawa pada 2017.
Kepala Divisi Regional Badan Urusan Logistik (Bulog) Nusa Tenggara Barat (NTB) Arif Mandu, di Mataram, Senin, mengatakan pembangunan gudang diperlukan untuk menunjang kelancaran penugasan pembelian jagung produksi petani oleh pemerintah. "Gudang yang kami miliki saat ini khusus untuk penyimpanan gabah dan beras," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya belum memastikan berapa luas lahan yang dibutuhkan dan lokasinya di mana. Namun rencana itu sudah dikoordinasikan dengan direksi di Jakarta.
Selain membangun gudang sendiri, lanjut Arif, pihaknya juga bisa memanfaatkan resi gudang yang dibangun oleh pemerintah di sejumlah kabupaten di Pulau Sumbawa. "Menyewa gudang milik swasta juga dimungkinkan sepanjang memenuhi persyaratan untuk penyimpanan jagung," ujarnya.
Menurut dia, pembelian jagung akan dilakukan jika harga tidak menguntung petani sebagai produsen atau di bawah ketetapan pemerintah sebesar Rp3.150 per kilogram dengan kadar air 15 persen. Namun jika harga lebih tinggi dari ketetapan pemerintah dan sangat menguntungkan petani, maka Bulog NTB tidak akan bergerak melakukan pembelian. "Kalau harga di atas ketetapan pemerintah berarti petani untung. Pokok Bulog mengawal jangan sampai harga jagung anjlok," ujarnya.
Terkait dengan pemasaran jagung, kata Arif, nantinya akan melakukan kerja sama dengan perusahaan yang memproduksi pakan ternak berbahan baku jagung yang ada di luar NTB. "Harga penjualan jagung ke pabrikan, tentunya juga harus menguntungkan Bulog sebagai badan usaha milik negara di sektor pangan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar