Liputan6.com, Padang - Setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Ketua DPD Irman Gusman sebagai tersangka dugaan suap kuota impor gula, kantor Perum Bulog Divre Sumatera Barat terlihat sepi. Sejumlah pejabat yang berwenang memberikan informasi tidak berada di kantor.
"Kepala Divre sedang ke Jakarta, ke kantor pusat," ujar petugas keamanan kantor Bulog Divre, Padang, Sumatera Barat, Rabu (21/09/2016).
Pria yang enggan menyebutkan namanya itu mengaku, tidak mengetahui agenda kegiatan para petinggi Bulog Divre yang sedang tidak berada di ruangan.
"Kalau Pak Endi, Kabid PP (Pelayanan Publik) di Rumah Sakit BMC, barusan terjatuh di kantor. Hasil scan, tulang kakinya retak, mau dioperasi," ujar dia.
Sedangkan, Humas Bulog Sumatera Barat Gusnita Wati disebut-sebut sedang bertugas di Pesisir Selatan, Sumbar. "Kabid Minkeu (administrasi keuangan) ada, tapi beliau tidak berwenang," kata sekuriti itu.
Ketua DPD Irman Gusman ditangkap KPK di rumah dinasnya, Jakarta Selatan pada Sabtu dini hari 17 September 2016.
Irman diduga menerima suap kuota impor gula senilai Rp 100 juta dari bos CV Semesta Berjaya Xaveriandy Sutanto. Tim penyidik KPK telah menggeledah gudang gula milik Xaveriandy di Jalan By Pass, Padang, Sumbar.
Xaveriandy juga diduga menyuap jaksa penuntut umum Pengadilan Negeri Padang, Sumbar, Farizal terkait peredaran gula non-SNI di Padang.
Dalam kasus ini, Xaveriandy ditetapkan sebagai terdakwa dan tengah menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Padang.
Sebelumnya, Dirut Bulog Djarot Kusumayakti membantah menerima rekomendasi kuota impor gula dari Irman.
"Yang bersangkutan, tidak ada hubungannya dengan proses importasi gula oleh Bulog. Dan untuk bisa ikut menyalurkan gula, jelas ada syarat dan ketentuannya. Yang pasti, tidak ada syarat-syarat rekomendasi," ucap Djarot kepada Liputan6.com, Minggu 18 September 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar