Jakarta -Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel akhirnya mengungkapkan stok beras terkini di gudang-gudang Perum Bulog. Saat ini stok beras di Bulog sebesar 1,2 juta ton, atau masih di bawah dari target minimal 2 juta ton.
"Stok bulog 1,2 juta ton. Sementara kita masih aman. Kan memang minimum 2 juta ton. Tapi sekarang lihat tren sudah naik dan itu cukup bisa untuk 4 bulan," ungkap Gobel di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (12/5/2015)
Penyerapan beras petani terus diupayakan oleh Perum Bulog sebagai BUMN yang ditugaskan menjaga stok beras pemerintah.
"Sekarang sedang diusahakan. Maka akhir bulan dibahas kembali, baru diputuskan. Impor itu opsi terakhir. Karena untuk menjaga kestabilan harga," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN Rini Soemarno menambahkan masa panen masih tersisa beberapa pekan ke depan. Sekarang penyerapan beras oleh Bulog masih terus bertambah mencapai 35.000 ton/hari, dari sebelumnya lebih rendah.
"Per hari sudah bisa 35.000 ton. Jadi dilihat bahwa kelihatannya beras ini panennya sangat baik. Kita harapkan waktu bulan puasa, stoknya sudah lebih dari cukup," papar Rini.
Fokus pemerintah tetap akan mengoptimalkan pengadaan beras dari dalam negeri, sebelum mengambil keputusan untuk melakukan pengadaan dari beras impor.
"Kelihatannya nggak impor, kita cukup tapi nantinya kalau perlu, tidak ada masalah toh," tukasnya.
Pemerintah sore ini menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk persiapan kebutuhan bahan pokok jelang Puasa dan Lebaran Idul yang akan jatuh pada pertengahan Juli 2015, termasuk soal kesiapan pasokan beras.
(mkl/hen)
http://finance.detik.com/read/2015/05/12/191527/2913475/4/mendag-gobel-stok-beras-bulog-12-juta-ton
Tidak ada komentar:
Posting Komentar