Jumat, 15 Mei 2015
Semarang- Presiden Jokowi menghadapi tantangan besar untuk menuju swasembada pangan dan menjaga stabilitas harga. Mafia beras harus diberantas, terutama yang melibatkan seorang mantan menteri yang punya koneksi ke dalam pemerintahan Jokowi.
"Temuan terbaru di lapangan yang mengejutkan adalah mantan menteri AP ternyata diam-diam juga menjadi Komisaris Utama di PT TP yang memborong beras dengan target sampai dengan dua juta ton dari berbagai jenis untuk ditimbun dan untuk mengendalikan pasar," tegas politisi Partai Golkar yang juga anggota Komisi IV DPR Firman Subagyo, Kamis (14/5).
Wakil Ketua Baleg ini juga mengatakan, yang menarik, nama tersebut juga Komisaris utama di salah satu BUMN PT PTN yang juga aktivitas usahanya di sektor pertanian.
"Ini ironis karena pejabat-pejabat yang ditunjuk harusnya mengamankan kedaulatan pangan dan melaksanakan amanat presiden, tetapi justru ikut bermain-main dalam komoditi pangan yang menjadi hak masyarakat," tegasnya.
Perusahaan itu, kata Firman, memborong beras dengan harga tinggi sehinga Bulog tak mampu bersaing. Karena mereka tahu, beras lokal akan jadi salah satu cadangan dan andalan. Dengan tak ada impor, beras lokal melonjak. Makanya perusahaaan itu menimbun. HPP (harga pembelian pemerintah) di Bulog terlalu rendah sehingga tak akan bisa membeli, ujar Firman.
Menurut dia, bahkan ada skenario dari mafia pangan untuk ramai-ramai memperlemah Bulog dan Mentan yang seolah-olah dianggap tidak berhasil sehingga Mentan segera dilengserkan.
"Untuk itu, Presiden Jokowi harus waspada terhadap perilaku kotor orang-orang tersebut dan segera melengserkan yang bersangkutan itu dari jabatan Komisaris utama BUMN dan aparat penegak hukum segera melakukan penyelidikan terhadap spekulan tersebut karena melanggar UU No 18 Tahun 2012 tentang Pangan," tegasnya.
Sampai saat ini, kata Firman, sang mantan menteri tersebut setiap hari melalui perusahaannya mampu mengendalikan hingga 3.500 ton beras per hari ke Pasar Induk Cipinang.
Stefi Thenu/PCN
http://www.beritasatu.com/industri-perdagangan/274065-jokowi-harus-berantas-mafia-beras.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar