Senin, 18 Mei 2015

Beras langka, relasi Kementan-Bulog bagaikan 'tom and jerry'

Senin, 18 Mei 2015


Merdeka.com - Kementerian Pertanian dinilai selalu menyalahkan Perum Bulog setiap kali terjadi kelangkaan beras di masyarakat. Ini membuat relasi antara organ pemerintah pusat dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) urusan pangan tersebut bagaikan kucing dan tikus dalam film kartun "Tom And Jerry".

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia Arif Satria saat diskusi mingguan "Pangan Kita: Menakar Kemampuan Jokowi Mencapai Swasembada Pangan" diselenggarakan merdeka.com, IKN, IJTI, dan RRI, Jakarta, Senin (18/5).

"Sekarang beras langka salahkan Bulog yang punya beban besar. Dimana Bulog harus untung sebagai perusahaan BUMN dan upaya pelayanan publik."

Menurutnya, Kementan mengklaim produksi beras meningkat sehingga tak perlu impor. Sementara Bulog memasalahkan produksi beras yang melimpah berbanding terbalik dengan lambatnya penyerapan beras petani oleh Bulog. Di sejumlah daerah, harga gabah dan beras masih di bawah patokan pemerintah.

"Infrastruktur irigasi kita 51 persen rusak, ini serius kesalahan, belum lagi lahan produktif yang kurang," jelas dia.

Dia meminta pemerintah sebaiknya melakukan pendataan ulang per daerah untuk menjaga stok ketahanan pangan.

"Kemampuan daerah sistem pendataan yang benar, sumber daya manusia dari hasil data terbaru, dimana usia petani 65 tahun tumbuh 12,7 persen lebih tinggi dari yang muda 0,8 persen," ungkapnya.

http://www.merdeka.com/uang/beras-langka-relasi-kementan-bulog-bagaikan-tom-and-jerry.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar