Pekanbaru(RiauNews.com). Untuk wilayah Riau dan Riau Kepulauan, produksi beras lokal hanya bisa memenuhi satu persen kebutuhan seluruh penduduk, sementara kebijakan yang telah dikeluarkan Pemerintah pusat, tidak dibenarkan lagi untuk mengimport beras.
Pernyataaan bahwa Pemerintah Pusat tidak akan mengimpor beras tersebut dibenarkan oleh Kepala Bulog Divre Riau Kepri – Faruq Octobri Qomari – disebutkan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu yang mengklaim stok beras dalam negeri masih cukup.
“Bulog ini sifatnya pelaksana kebijakan, bukan pembuat kebijakan. Kami hanya melaksanakan perintah Pemerintah Pusat. Apapun yang diperintah tentu itu yang dilakukan, termasuk tidak mengimpor beras,” ujar Faruq saat ditemui akhir pekan ini di Pekanbaru.
Upaya yang dilakukan Bulog saat ini disebutkan Faruq hanya memaksimalkan penyerapan beras lokal yang berada disentra-sentra padi. “Kita optimalisasi penyerapan beras dalam negeri saja,” ujarnya.
Lanjut Faruq, meski kebutuhan lokal untuk Riau dan Riau Kepri tidak mencukupi, tetap saja Bulog tidak akan melakukan impor. “Memang kebutuhan beras di Riau dan Kepri ini tidak sebanding dengan produksi beras dalam negeri. Namun kita tetap tidak melakukan impor sesuai intruksi Pusat,”ulangnya.
Ditanya apakah tidak akan terjadi kelangkaan beras, Faruq yakin Pemerintah tentunya telah menimbang soal itu, dan saat ini Pemerintah justru lebih menggalakkan ekspor tiap komoditi yang ada keluar negeri seiring telah masuknya era Masyarakat Ekonomi Asean.
“Pemerintah pasti sudah punya kajian tersendiri untuk memenuhi kebutuhan beras yang terkait dengan luas lahan, produktivitas dan berapa banyaknya kebutuhan konsumen. Dipastikan sudah ada antisipasi untuk memenuhi kebutuhan berasa masyarakat di dalam negeri,”ungkapnya.
Namun demikian, bila Pemerintah mengeluarkan kembali kebijakan impor maka Bulog siap melaksanakannya. “Kitakan saat ini adalah Perusahaan Umumm, bukan Bulog zaman dulu. Bila Pusat perintah impor, maka kita akan impor,” ucapnya.
Diinformasikan Faruq, stok beras di gudang Bulog Riau Kepri masih memiliki cadangan beras sekitar 16 ribu ton atau tahan hingga awal tahun 2016 mendatang. “Tapi kita sudah ajukan untuk menambah lagi 15 ribu ton. Ini supaya cadangan beras kita kuat,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar