Jumat, 16 Oktober 2015

Refleksi Hari Pangan Sedunia: Saatnya Lakukan Diversifikasi Pangan di Indonesia

Kamis, 15 Oktober 2015

KBRN, Surabaya: Merefleksi Hari Pangan Sedunia 2015 yang diperingati 16 Oktober 2015 besok, Direktur Akademi Gizi Jawa Timur, Andriyanto menegaskan bahwa berbicara masalah pangan maka ada tiga aspek yang harus dibahas. Tiga aspek itu, meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi. Sementara indikator suksesnya ketahanan pangan suatu daerah dapat diukur dari rendahnya kasus gizi buruk yang muncul, serta tertatanya pola pangan harapan masyarakat terkait pemenuhan karbohidrat, protein, dan lemak. Sayangnya tegas Andriyanto, kasus gizi buruk justru banyak muncul di pedesaan sebagai tempat tinggal para petani.

"Bagaimana petani mampu menjadi bagian menjaga ketahanan pangan, kalau ia sendiri ketahanan pangannya belum terjaga, masih lapar. Belum lagi masih harus berhadapan dengan mahalnya pupuk, datangnya hama, dan berbagai persoalan lainnya," tegas Andriyanto pada RRI Surabaya, Kamis (15/10/2015).

Khusus untuk masalah produksi, Andriyanto berharap masyarakat sudah mulai memahami pentingnya diversifikasi pangan. "Kami berharap masyarakat sudah mulai memahami bahwa bicara pemenuhan karbohidrat misalnya, sebenarnya bukan hanya padi sebagai satu-satunya sumber. Umbi-umbian, kentang, itu juga sumber karbohidrat yang baik. Hanya saja masyarakat belum terbiasa untuk beralih dari makan nasi kemudian makan kentang rebus," ujarnya.

Dia menegaskan bahwa kunci suksesnya ketahanan pangan di Indonesia kedepan juga berasal dari semakin banyaknya inovasi pangan yang dihasilkan. Andriyanto bahkan meyakini bahwa meskipun butuh waktu yang cukup lama, namun masyarakat bisa beralih pola konsumsi karbohidrat dari padi ke tanaman yang lain. "Termasuk konsumsi lauk pauk juga bukan hanya ayam dan daging saja, tapi masyarakat juga harus mulai menggalakkan program gemar makan ikan," harapnya.

Terkait diversifikasi ini, maka dalam memperingati Hari Pangan Sedunia pemprov jatim pada tanggal 26 dan 27 Oktober menggelar Festival Menu Berbasis Non Beras.

Sementara itu Dr Setio Budi dari Dewan Pertimbangan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jatim sepakat dengan diversifikasi pangan yang harus mulai digelorakan. Menurutnya, bicara pertanian adalah bicara produk pertanian yang beragam jenis dan potensinya. Dengan adanya diversifikasi pertanian, maka peningkatan produktivitas dan pemenuhan konsumsi akan terpenuhi dan seimbang.

"Jadi kalau kita bicara pertanian, bukan hanya bicara petani padi saja, karena masih banyak bidang-bidang pertanian yang lain," tegasnya.

Hari Pangan Sedunia di Indonesia pada tahun 2015 ini mengambil tema: Pemberdayaan Petani Sebagai Penggerak Ekonomi Menuju Kedaulatan Pangan. (AP/AKS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar