CIMAHI, (PRLM).-Beras premium dan semi-premium disebar Bulog ke pedagang pasar untuk menekan harga beras di pasaran. Namun, beras yang dijual Bulog dikeluhkan karena harganya terbilang mahal dan kualitas lebih rendah dari harga di pasaran.
Seorang ibu rumah tangga, Rasti (30) mengaku bahwa belum pernah tertarik membeli beras dari operasi pasar Bulog. Pasalnya, menurut dia beras-beras tersebut tidak berasa pulen dan mahal harganya.
"Kalau dimasak enggak ada rasanya. Harganya mahal, mending yang sudah jelas saja dikenal merk dan rasanya," ujarnya, ditemui di Pasar Atas Baru Jln. Kolonel Masturi Kota Cimahi, Minggu (4/10/2015).
Di Pasar Atas Baru, terdapat satu kios beras yang menjual beras OP Bulog dengan diberi label 'Toko Tani Indonesia'. Dua jenis beras didrop oleh Bulog yaitu beras premium jenis IR 64 Panjang harga Rp 10.200/kg dan beras premium jenis Muncul Bulat seharga Rp 9.200/kg.
Mahalnya harga beras OP Bulog turut dikeluhkan pedagang beras tersebut, Ai Komalawati (50). "Dibandingkan beras kurmo Rp 10.500/kg, harganya cuma beda Rp 200-300/kg, dari kualitas agak buram kurang putih," ujarnya.
Dirinya harus banyak mempromosikan beras Bulog tersebut agar dikenal masyarakat. "Saya juluki Beras Jokowi, harus nerangkan panjang lebar sama masyarakat," ucapnya.
Menurut Ai, respon masyarakat kurang karena harga tetap mahal. Kalau pemerintah mau membantu masyarakat harganya dibikin murah dan selisihnya besar dari beras di pasaran.
"Biar cepat laku, saya tawarkan beras Muncul Bulat Rp. 9000/kg saja dan untungnya jadi cepat ludes," ujarnya. (Ririn NF/A-89)****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar