Miris, di mana kita seharusnya menjadi negara yang mengekspor beras. Eh, malah kondisinya berbalik. Awalnya sih, dulu kita mengira kondisi ini hanya sebentar saja tapi apa daya kondisi yang cukup memalukan ini sudah jadi kebiasaan sekarang.
Rasa-rasanya nih, Indonesia tidak akan afdol kalau tidak mengimpor beras. Kenyataan ini, malah lebih diperparah ketika tahun ini pemerintah negara kita baru saja tanda tangan kontrak dengan Vietnam soal impor beras setelah batal dengan Thailand tersebut, seperti yang dilansir dari Asiaone.
Tak tanggung-tanggung, tender ini mencapai nilai yang cukup fantastis. Di mana pemerintah meminta salah satu pihak pemenang tender untuk mengirim 1 juta ton beras dengan nilai 350 dolar hingga 355 dolar (sekitar Rp 4,8 juta) per ton.
Bisa bayangkan nilai tender sekali impor ini berapa yang haru dibayar negara kita? Yap, 355 juta dolar (sekitar Rp 4,8 triliun) per 1 juta ton beras impor tersebut. Itupun, harga beras impor Vietnam tersebut malah baru saja dinaikkan sekitar 3% dari harga awal yang ditawarkan.
Entah kapan situasi negara kita ini tidak lagi ketergantungan beras dengan negara lain. Di mana, harusnya negara kita-lah yang bisa mengekspor beras seperti mereka dan bukan sebaliknya. Coba saja kalau nilai tender itu dialihkan untuk modal buat pak tani. Gimana hasilnya ya? Menurutmu sendiri bagaimana? (sia/vit)
http://plus.kapanlagi.com/48-triliun-inilah-nilai-deal-impor-beras-indonesia-dari-vietnam-a0fffd.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar