Kamis, 15 Oktober 2015
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Anggota DPD RI Anang Prihantoro mengatakan, hari pangan sedunia yang jatuh pada 16 Oktober menjadi momentum untuk mengingatkan semua pihak bahwa petani sudah 'berdarah-darah' menghasilkan pangan. .
"Petani sudah 'berdarah-darah' menghasilkan pangan. Tapi orang yang tidak merasakan susahnya menjadi petani itu justru sering mengabaikan dan meremehkan pangan," katanya, di Pringsewu, Kamis (15/10).
Dia memberi contoh praktik membuang pangan sembarangan, atau membeli makanan dengan boros yang pada akhirnya tidak dimakan.
Sementara dari sisi regulasi, Anang merasa perlunya negara melindungi pelaku penghasil pangan. Menurutnya, jangan sampai petani sebagai pelaku penghasil pangan utama itu justru paling miskin.
Dikatakan Anang, bahkan terkadang petani justru mendapat bantuan beras untuk masyarakat miskin. "Ini kan miris, ada hal yang ironis," ungkapnya.
Oleh karena itu, dia menginginkan pemerintah hati-hati. Kalau bisa, lanjut dia, jangan sampai pemerintah mengimpor bahan pangan.
http://lampung.tribunnews.com/2015/10/15/anang-petani-sudah-berdarah-darah-tapi-banyak-yang-remehkan-pangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar