Kamis, 08 Januari 2015

Tak Perlu Impor Beras Dua Tahun Lagi

Kamis, 8 Januari 2015

JAKARTA, KOMPAS — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, target swasembada padi secara internal di Kementerian Pertanian ditetapkan 2016. Penetapan target swasembada itu lebih cepat satu tahun daripada target yang disampaikan Presiden Joko Widodo.
Andi Amran mengatakan hal itu, Rabu (7/1), di Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, seusai melantik Hasil Sembiring sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan menggantikan Udhoro Kasih Anggoro yang tersangkut kasus korupsi.

Mentan mengatakan, Presiden telah menetapkan target swasembada padi, jagung, dan kedelai dalam tiga tahun atau 2017. Pada saat itu, produksi padi, jagung, dan kedelai dalam negeri harus sudah mampu memenuhi kebutuhan nasional.

Akan tetapi, Mentan mengatakan, secara internal di Kementan, target swasembada padi dimajukan setahun menjadi 2016. Dengan kata lain, dua tahun dari sekarang, Indonesia tidak lagi mengimpor beras. ”Ada pihak yang skeptis, tetapi harus dihadapi dengan semangat kerja dan optimisme,” katanya.

Di hadapan pejabat lingkup Kementan, Mentan menyatakan, total anggaran peningkatan produksi pangan yang dialokasikan ke Kementan Rp 30 triliun.

Selain anggaran rutin, ada juga tambahan anggaran Rp 16 triliun untuk peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai. Belum lagi tambahan anggaran dari pemfokusan kembali anggaran dari kegiatan nonproduktif ke kegiatan yang lebih produktif senilai Rp 4,1 triliun. ”Itu anggaran yang besar untuk mencapai produksi pangan,” kata Andi Amran.

Kegiatan prioritas
Kegiatan prioritas untuk mencapai target swasembada meliputi kegiatan faktor-faktor kunci, seperti perbaikan jaringan irigasi, penyediaan benih dan pupuk yang lebih baik, serta penyediaan bantuan alat dan mesin pertanian.

Tingkat kehilangan produksi padi pasca panen mencapai 10,2 persen. ”Kalau 50 persennya bisa dikurangi, akan ada tambahan produksi 1,5 juta ton sampai 2,5 juta ton gabah kering giling,” ujarnya.

Hasil Sembiring mengatakan, sebagai Dirjen Tanaman Pangan, tugas utamanya adalah meningkatkan produksi padi, jagung, dan kedelai untuk mencapai swasembada. Sebelum dilantik, Hasil menandatangani pakta integritas. Salah satu poin penting pakta integritas adalah perlunya Dirjen Tanaman Pangan aktif mendorong pemberantasan korupsi. (MAS)

http://epaper1.kompas.com/kompas/books/150108kompas/#/17/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar