Selasa, 27 Januari 2015
SURABAYA – Perum Bulog Divre Provinsi Jawa Timur, Pemerintahan Jatim, dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) terus mengupayakan perbaikan kualitas komoditas pertanian, terutama beras. Salah satu caranya melalui kesepakatan bersama dalam nota kesepahaman (MoU) yang dilangsungkan Senin (26/1).
Pada 2014 Perum Bulog Divre Jatim berhasil menyediakan pengadaan beras dan gabah sebesar 1,1 juta ton. Dari jumlah tersebut, hanya 741,996 ton atau sekitar 67,45 persen yang terserap. Karena itu, Bulog Jatim mengalami kelebihan stok beras sebanyak 451.208 ton. ’’Jumlah sisa tahun lalu tersebut masih cukup untuk penyaluran sekitar sembilan bulan ke depan,’’ ungkap Kepala Perum Bulog Divre Jatim Witono.
Menurut dia, jumlah stok beras di Jatim itu terbesar di kawasan Indonesia. Dengan demikian, Jatim masih mampu menyalurkan beras ke wilayah luar Jatim, khususnya di daerah Indonesia Timur.
Kelebihan stok beras tersebut juga memengaruhi kondisi pasar petani. Itu terjadi karena bulog tidak akan membeli beras kepada petani sampai stok habis. Jika kondisi tersebut terus berlangsung, secara otomatis, kesejahteraan petani akan terganggu. ’’Solusi petani adalah menjual beras ke tempat lain dengan harga yang lebih murah. Padahal, dengan itu, mereka akan rugi,’’ jelasnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pada 2015 ini, Bulog Jatim yang bekerja sama dengan KTNA dan Pemprov Jatim akan memberlakukan peraturan baru. Bulog Jatim tetap melakukan pengadaan seoptimal mungkin. Namun, itu dilakukan bukan dalam bentuk beras, melainkan komoditas gabah. ’’Stok beras dari tahun lalu masih over. Kami akan membeli gabah saja sampai kondisi seimbang,’’ ujarnya.
Apabila kondisi sudah dapat dikatakan stabil, Bulog Jatim akan membeli gabah dan beras kepada petani secara seimbang. Tentu saja, pengadaan tersebut juga disesuaikan kondisi pasar nantinya. Sistem itu diharapkan mampu semakin meningkatkan kualitas beras. ’’Lebih baik menyimpan dalam bentuk gabah daripada beras. Gabah masih dapat digiling jadi beras, lantas disalurkan secepatnya,’’ terangnya.
Pada 2015 ini Bulog Jatim tetap optimistis. Bulog Jatim menargetkan minimal realisasi beras sebesar 750 ribu ton. Selain itu, Bulog Jatim akan menindaklanjuti pengadaan komoditas lain yang pada tahun ini meningkat menjadi tujuh jenis. Antara lain, beras, minyak goreng, tepung, gula, cabai, bawang merah, dan daging. ’’Masalah masih pada stok beras. Yang lain dikatakan aman dan kami terus tingkatkan kualitasnya,’’ ucapnya. (bri/c20/tia)
http://www.jawapos.com/baca/artikel/12032/Bulog-Stop-Beli-Beras-Ganti-Gabah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar