Selasa, 13 Januari 2015
BELOPA---Badan Urusan Logisltik (Bulog) kalah bersaing dari pengusaha. Bulog sebagai lembaga negara yang diberi kewenangan untuk membeli beras petani ternyata gagal bersaing dengan pengusaha.
Pimpinan Bulog Subregional Palopo, Yuharis mengatakan, Bulog telah diberikan tugas oleh pemerintah untuk membeli beras petani. ''Tetapi kami sangat dilematis karena harganya masih Rp6.600 per kilogram,"ungkap Yuharis saat hearing di DPRD Luwu, Senin 12 Januari. Sementara, lanjut dia, harga pembelian pengusaha lebih tingginya dibanding yang dibelikan Bulog. Makanya, gudang yang disiapkan oleh Bulog untuk membeli beras milik petani jauh dibawah volume gudang. Bahkan tidak mencapai 50 persen dari volemu yang ada.
"Proknosa pengadaan 2014 yang kami siapkan 40 ribu ton, dan realisasinya 13.500 ton. Pengadaan mengacu inpres pemerintah nomor 3 tahun 2012 termasuk kualitasnya juga diatur baik kadar air. Kalau penyaluran dominan raskin 1383 ton perbulan. Penyalurannya sudah terlaksana dengan baik dan pembayaran seluruhnya lunas dan tidak ada tunggakan diakhir tahun," ujarnya.
Menurutnya untuk tahun 2015 bulog akan menyalutkan operasi pasar khusus. Selain itu pagunya sudah ada, sementara penerima adalah data raskin. Srlain itu dirinya menjelaskan opk berakhir 30 januari sesuai instruksi kementrian harganya Rp1.600.
"Kalau ada gapoktan bisa membuka konytrak dengan bulog baru baru ini kita kerjasama dengan penyuluh sekitar 20 ton. Stok tidak perlu ragu karena masih ada sekitar 8 bulan. Makanya kita jamin aman," jelasnya.
Wakil ketua DPRD Luwu Ikhsan mempertanyakan sjumlah kebijakan uang diterapkan oleh Bulog.
"Paska panen kenapa bulog tidak turun membeli kasihan petani karena harga anjlok. Apakah bulog kurang modal," tandas politisi partai Gerindra itu.
Anggota DPRD Luwu lainnya, Mukhlis Kararo menyebutkan terdapat keluhan dari masyarakat terkait rensahnya harga prmbelian yang hanya berkisar Rp5000.
"Apakah selama ini tidak ada pengawasan dari bulog, makanya kita akan hitung mengapa proknosa tidak tercapai padahal luas lahan untik luwu luar biasa. Kendala lainnya yakni masyarakat terlambat dibayar karena alasan pengapalan padahal katanya gudang siap," tandasnya. (fan/din/d)
http://www.palopopos.co.id/luwu/item/2224-bulog-kalah-saing-dari-pengusaha.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar