Jumat, 16 Januari 2015
Mataram, (Antara)- Bulog Divre Nusa Tenggara Barat berencana akan menjadikan Kota Mataram sebagai model percontohan sistem distribusi beras untuk masyarakat miskin (raskin) dengan menggunakan sistem "cash and carry".
"Artinya, raskin dibayarkan begitu tiba di titik distribusi atau bahkan sebelum raskin disalurkan," kata Kepala Bulog Divre NTB M Sugit Tedjo Mulyono di Mataram, Kamis.
Sugit yang ditemui usai melakukan rapat evaluasi raskin tahun 2014 dan sosialisasi pelaksanaan operasi pasar khusus (OPK) dan cadangan beras pemerintah (CBP) di kantor Wali Kota Mataram mengakui saat ini distribusi raskin di Kota Mataram sudah cukup bagus.
Oleh karena itu, sebagai barometer bagi daerah-daerah lain harus mampu menerapkaan pola distribusi raskin dengan sistem "cash and carry" seperti halnya yang sudah diterapkan di Kota Bima.
Bahkan dari hasil evaluasi, katanya, sampai saat ini Kota Mataram belum pernah ada tunggakan pembayaran raskin. Rata-rata pembayaran raskin di Kota Mataram selesai dalam waktu 15,3 hari, ada juga kelurahan yang terbayar satu hari setelah distribusi.
"Hal inilah yang patut menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya, sehingga kita berkomitmen akan menjadikan Kota Mataram sebagai model distribusi raskin sistem `cash and carry`," katanya.
Menurut dia, pagu raskin tahun 2015 untuk Kota Mataram masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni 28.533 rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS PM) dengan kuota sebanyak 5.135.940 kilogram.
"Direncanakan raskin bulan Januari ini akan segera didistribusikan setelah berbagai persiapan untuk pelaksanakan OPK rampung pada kabupaten/kota se NTB," katanya.
Menyinggung tentang wacana pemerintah menghapuskan bantuan raskin dan diganti dengan uang elektronik atau "e-money", Sugit enggan berkomentar, karena hal itu bukan merupakan ranahnya.
"Maaf itu bukan ranah kami, yang jelas pagu raskin untuk NTB tahun 2015 sudah keluar yang artinya program raskin tahun 2015 ini masih berlanjut," katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Ekonomi Setda Kota Mataram Mahsin menyebutkan distribusi raskin diberikan kepada 28.533 RTS PM melalui 50 kelurahan dengan harga tebus pada titik distribusi Rp1.600 perkilogram dan jatah per RTS 15 kilogram.
"Namun jatah itu seringkali disesuaikan dengan kondisi di lingkungan masing-masing, karena ada juga masyarakat yang seharusnya dapat, namun tidak terakomodasi. Kondisi ini sudah dapat dimaklumi oleh warga," katanya. (*)
http://mataram.antaranews.com/print/27566/bulog-akan-jadikan-mataram-model-distribusi-raskin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar