Kamis, 15 Januari 2015

Pemerintah Jokowi Belum Putuskan Ganti Raskin dengan e-Money

Rabu, 14 Januari 2015

Jakarta -Rencana pemerintahan Presiden Jokowi mengganti program beras miskin (raskin) dengan uang (e-money) masih kajian karena harus menunggu evaluasi penyaluran raskin di 3 bulan pertama 2015.

Raskin sempat diusulkan diganti dengan pemberian uang tunai dengan sistem e-Money agar tepat sasaran dari sisi jumlah, waktu, dan lainnya.

"Pada dasarnya perlindungan sosial kepada masyarakat tetap akan dijaga oleh negara. Apakah perlindungan nanti dalam bentuk beras apakah nanti dalam bentuk e-money, posisinya tetap perlindungan sosial tidak dihilangkan," tutur Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa usai rakor raskin di kantor Menko Perekonomian, kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (14/01/2015).

Pemerintah masih melakukan kajian mendalam bila raskin diubah dari fisik beras menjadi uang tunai dengan sistem e-money.

"Apakah diberikan dalam bentuk beras, e-money. Khawatirnya kalau yang terima tidak untuk kebutuhan bahan pokok. Sejauh ini perlindungan sosial tidak dihilangkan," tambahnya.

Sedangkan dalam pendistribusian beras di 3 bulan pertama tahun 2015, Perum Bulog telah siap. Stok raskin yang dimiliki Bulog saat ini sebesar 1,6 juta ton.

Jumlah RTS yang telah didata dan berhak mendapatkan raskin sebesar 15,5 juta kepala keluarga. Setiap kepala keluarga mendapatkan alokasi raskin sebesar 15 kg/bulan dengan harga tebus Rp 1.600/kg. Negara telah menyiapkan anggaran Rp 18,93 triliun untuk program raskin.

"Kemungkinan (program raskin 2015) akan diluncurkan di Bandung Barat menunggu jadwal, minggu depan sepertinya," imbuhnya.

Khofifah juga meminta Perum Bulog menjaga kualitas beras yang dibagikan kepada 15,5 juta RTS. Jenis beras raskin yang dibagikan adalah berjenis beras medium dengan tingkat kepecahan (broken) tertentu.

"Nah sudah, tadi dibahas cukup hangat. Kontrol kualitas ada di Bulog. Jenis beras medium, tadi tidak disebut pecah berapa, broken berapa tetapi medium kandungan airnya berapa. Kontrol beras Bulog," jelas Khofifah.

(wij/hen)

http://finance.detik.com/read/2015/01/14/203153/2803640/4/pemerintah-jokowi-belum-putuskan-ganti-raskin-dengan-e-money

Tidak ada komentar:

Posting Komentar