Senin, 5 Januari 2015
SERANG - Harga beras KW3 di Kabupaten Serang dan Kota Serang saat ini sedang tidak terkendali. Harga beras di kedua daerah tersebut berada di atas harga normal, atau harga yang direkomendasikan pemerintah. Beras KW3 sendiri merupakan beras yang banyak dikonsumsi warga dari kalangan menengah ke bawah.
Kepala Seksi Pelayanan Publik Bulog Sub Divre Serang Khairullah menjelaskan, harga beras KW3 di pasaran saat ini berkisar antara Rp 8.300 sampai Rp 8.500 per kilogram (kg). Padahal, seharusnya harganya hanya Rp 7.000 per kilogram.
Penyebab kenaikan harga beras KW 3 karena program beras untuk masyarakat miskin (raskin) belum berjalan, belum panen karena masih masa tanam, dan stok beras di petani yang mulai menipis.
"Kenaikan harga beras sudah terjadi sejak 1 Desember dan terus merangkak sampai hari ini (kemarin)," kata Khairullah, Minggu (4/1).
Untuk menekan harga yang tidak terkendali itu, Bulog Sub Divre Serang melakukan operasi pasar. Operasi pasar pertama dilakukan di Pasar Baros, Kabupaten Serang. Operasi pasar terakhir dilakukan di Pasar Karangantu, Kota Serang, Jumat (2/1).
Dalam operasi pasar tersebut Bulog menyebar 6 ton beras kepada warung dan kios penjual beras. Adapun beras tersebut maksimal hanya boleh dijual dengan harga Rp7.400 per kilogram.
"Kami yakin operasi pasar bisa meredam kenaikan harga yang tidak terkendali," ujarnya.
Kepala Seksi Perdagangan Dalam dan Luar Negeri Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Serang Sri Herlina membenarkan bahwa harga beras KW 3 terus mengalami kenaikan harga. Karena kenaikannya hanya kecil, masyarakat kurang menyadari akan adanya kenaikan harga beras tersebut.
Harga beras KW 3 yang tercatat oleh Disperindagkop pada 29 Desember 2014 lalu adalah Rp8.500 per kilogram. Sangat tipis bedanya dengan harga beras KW 2 yang mencapai Rp9.000 per kilogram, sementara beras KW 1 Rp10.000 per kilogram.
"Kenaikan harga beras karena stok beras di kita kurang. Untuk bulan ini saja kita ambil dari Jember (Jawa Timur)," kata Sri.(jpnn)
http://www.jpnn.com/read/2015/01/05/279431/Raskin-Macet,-Harga-Beras-Terus-Melambung-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar