Selasa, 6 Januari 2015
CIANJUR, (PRLM).- Badan Urusan Logistik Sub Divre Kabupaten Cianjur mengaku kesulitan menyerap beras dari petani lokal di Kabupaten Cianjur. Menurut Wakil Kepala Bulog Sub Divre Cianjur, Titov Agus Sabilia di kantornya, Senin (5/1/2015), kesulitan ini terjadi karena kelas beras Cianjur masuk kategori premium, sehingga harga belinya pun lebih mahal dibanding beras medium yang menjadi kebutuhan Bulog.
"Bulog membeli beras dari petani berkisar di harga Rp 6.600 per kilogram. Harga beras Cianjur di atas itu. Kalau (serapan) kurang kami minta tambahan stok, misalnya dari sub divre yang surplus seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, atau Sulawesi Selatan," ucapnya.
Ini diakuinya membuat target serapan beras dari petani lokal di tahun 2014 tidak mencapai target. Untuk diketahui, target serapan beras dari petani pada tahun 2014 mencapai 40.000 ton, sedangkan penyerapannya hanya 20.697 ton. Meski tidak mencapai target, Perum Bulog Sub Divre Cianjur tidak akan menurunkan target serapan beras dari petani di tahun 2015 ini.
"Memang secara persentase hanya 51,1 persen saja (penyerapannya). Tapi target yang kami tentukan di tahun ini sama dengan tahun lalu," katanya.
Menurut Titov, penetapan target ini sesuai dengan arahan pemerintah pusat untuk menjaga kestabilan harga beras agar petani lokal tidak merugi. Pihaknya pun akan terus melakukan pengarahan, terutama kepada mitra kerjanya untuk membantu bulog merealisasikan target tersebut. "Sebisa mungkin kami capai target tersebut," ucapnya.
Kendati begitu, diakui Titov stok beras untuk Kabupaten Cianjur sampai saat ini masih aman. Bahkan, dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar Operasi Pasar Khusus Cadangan Bahan Pangan untuk menggantikan raskin ketiga belas.
Jumlahnya sama dengan Pagu Raskin Kabupaten Cianjur yakni 3.165.990 kilogram untuk 211.066 Rumah Tangga Sasaran.
"Kami tinggal menunggu permintaan dari Pemkab. Kalau stok sih cukup," ucapnya.
Sementara itu, Humas Bulog Sub Divre Cianjur, Edi Syahrial menuturkan, alokasi raskin untuk Cianjur pun tak berubah, yakni 3.165.990 kilogram untuk 211.066 Rumah Tangga Sasaran.
Adapaun permasalahan penyaluran raskin selama tahun 2014 ditemukan satu kasus karena masalah kualitas. "Jadi kualitas berasnya yang dikeluhkan masyarakat. Tapi ketika ada laporan segera kami ganti," ucapnya. (Muhammad Irfan/A-89)****
http://www.pikiran-rakyat.com/node/311044
Tidak ada komentar:
Posting Komentar