Senin, 12 Januari 2015
Merdeka.com - Untuk kesekian kalinya, Presiden Joko Widodo menyampaikan target swasembada pangan dalam waktu 3 tahun pemerintahannya. Mulai dari beras, jagung, gula, kedelai, hingga daging.
"Dalam 3 tahun, saya targetkan ke Kementan untuk swasembada, tidak boleh lebih. Kalau manajemen kebijakan dan manajemen lapangan diproses, diawasi, diikuti, dalam 3 tahun kita akan kelimpahan beras. Tidak ada impor beras lagi," tegas Jokowi dalam pembukaan MUNAS HIPMI ke-15 di Hotel Trans Bandung, Jawa Barat, Senin (12/1).
Dengan keyakinan itu, Presiden Joko Widodo meminta agar Badan Urusan Logistik (Bulog) menyiapkan diri. "Sudah saya sampaikan, hati-hati Bulog, gudangmu harus disiapkan sekarang," singkatnya.
Bukan tanpa alasan Jokowi meminta itu. Dalam hitungannya, jika berhasil swasembada pangan, maka produksi beras nasional diprediksi bisa mencapai 20 juta ton. Bulog harus mempersiapkan pasar untuk ekspor beras nasional.
"Kalau Bulog siap, mau dijual ke mana? Mau diekspor ke mana? Kalau pasar ekspor tidak siap terima, harus ada hilirisasi. Proses ini harus dikerjakan," tegas Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai, selama ini problem Indonesia tidak dapat swasembada pangan karena dalam distribusi pupuk tidak diawasi. Pemberian benih kepada petani tidak dilakukan. Sehingga, kata Jokowi, produksi hanya terserap 20 persen.
"Padahal itu harus lelang 40-60 hari, padahal benih dan pupuk tidak bisa nunggu-nunggu. Begitu hujan datang, petani butuh benih untuk ditanam, ya harus ada sama pupuk," ujarnya.
Mantan Wali Kota Solo ini menegaskan, pengadaan pupuk tidak akan terganggu karena sektor pertanian kini menjadi prioritas pemerintahan. Sektor pertanian termasuk salah satu sektor yang dikucurkan dana pemerintah dari hasil pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
[noe]
http://www.merdeka.com/uang/jokowi-sesumbar-dalam-3-tahun-indonesia-akan-kelimpahan-beras.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar