Bisnis.com, MALANG—Bulog Malang akan menyetabilkan harga cabai mulai tahun ini. Penanganan cabai itu merupakan bagian dari tugas badan untuk menangani komoditas penting, yakni beras, cabai, daging sapi, kedelai, jagung, bawang merah, dan gula.
“Bulog Malang dipilih menangani komoditas cabai karena potensi komoditas tersebut di daerah ini lumayan bagus,” kata Kepala Bulog Malang Arsyad, Minggu (25/1/2015).
Selain masalah harga, yang menjadi perhatian Bulog Malang terkait dengan produktifitas tanaman komoditas. Karena itulah, Bulog Malang melakukan pendampingan penanaman cabai di Kec. Wajak dan Kec. Karangploso, Kab. Malang yang masing-masing luasnya 5 hektare.
Jika proyek percontohan tersebut berhasil, maka akan diharapkan dapat dikembangkan ke daerah lain di wilayah kerja Bulog Malang.
Dari sisi pasar, Bulog berusaha mencari pasar cabai di luar daerah antarpulau dengan memanfaatkan jaringan badan tersebut.
Dengan begitu, maka produksi cabai asal Malang bisa terserap pasar meski terjadi lonjakan produksi.
Yang juga diupayakan, mencari pasar dari pabrikan mengantisipasi jika terjadi lonjakan produksi dan tidak terserap pasar konvensional.
“Tentu yang paling kompeten untuk menggandeng pabrikan untuk dapat menyerap produksi cabai adalah Kantor Pusat Bulog,” ujarnya.
Saat ini, harga cabai sudah cenderung turun. Di tingkat pengumpul, harga cabai merah di kisaran Rp15.000 per kg. Level harga ini masih menguntungkan bagi petani. Harga patokan produksi petani cabai mencapai Rp7.500 per kg.
Bulog Malang segera memetakan sentra-sentra produksi di Kab. Malang dan luasan tanaman cabai secara pasti. Dengan begitu, maka Bulog Malang dapat mengetahui dan mengkalkulasi berapa produksi cabai asal daerah tersebut.
Dari kalkulasi itu pula akan diketahui apakah produksi bisa diserap di Jawa Timur dan sekitarnya atau harus dijual ke luar pulau. “Pendataan masih terus dilakukan. Selain mencari data dari Dinas Pertanian dan Perkebunan, kami juga akan mengecek langsung ke lapangan,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar