Selasa, 06 Januari 2015

Bulog Berharap Pemerintah Lanjutkan Program Raskin

Selasa, 6 Januari 2015

TEMPO.CO, Kediri - Badan Urusan Logistik (Bulog) berharap pemerintah segera mengeluarkan mekanisme penyaluran beras bagi warga miskin (raskin) untuk program 2015. Program ini terancam terhenti menyusul belum diputuskannya public service obligation (PSO) oleh pemerintah pusat.

Kepala Subdivisi Regional V Bulog Kediri Wahyu Sutanto mengatakan pembagian raskin pada Januari 2015 masih menggunakan mekanisme program tahun lalu. Sedangkan mekanisme pembagian pada Februari masih menunggu keputusan pemerintah pusat. "Semoga segera ada keputusan pemerintah," kata Wahyu, Senin, 5 Januari 2015.

Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat menilai Bulog tak lagi strategis untuk menerima PSO. Program subsidi yang dipercayakan pemerintah kepada Bulog dianggap kurang efektif dan membuat profit perusahaan umum negara itu kurang. Mereka menyarankan pemberian subsidi langsung kepada petani. (Baca: Jokowi Ganti Raskin ke E-Money, 'Banyak Minusnya')

Menurut Wahyu, hingga saat ini keberadaan Bulog untuk menjalankan program raskin masih penting. Sebab, para petani memerlukan kepastian harga beras pada saat harga di tingkat pengepul anjlok. Apalagi tak semua pasar mau menerima beras petani, terutama kelas medium dan di bawahnya, selain Bulog. "Mereka butuh kepastian harga."

Dia mengakui bahwa selama ini lembaganya masih memprioritaskan pengadaan beras kelas medium dibanding premium. Hal ini pula yang membuat Bulog terkesan kurang memberi laba sebagai perusahaan umum. (Baca: Menteri Rini Tunjuk Lenny Sugihat Jadi Dirut Bulog)

Namun, jika mengubah orientasi bisnis ke arah profit, kata Wahyu, Bulog melanggar undang-undang. Sebab lembaga itu juga memiliki kemampuan melakukan operasi pasar ketika harga kebutuhan pokok melambung. "Kami yang berperan menstabilkan harga."

Selama 2014, Bulog Kediri sudah menyalurkan beras miskin sebanyak 41,3 juta kilogram untuk tiga wilayah, yakni Kabupaten Kediri, Kota Kediri, dan Kabupaten Nganjuk. Jumlah itu menyusut dari angka penyaluran tahun sebelumnya yang sebanyak 47,7 juta kilogram.

Sejumlah warga miskin di Kabupaten Kediri masih berharap program raskin dilanjutkan. Meski beras itu kadang tak layak, program itu sangat membantu memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Warga juga berharap Bulog ikut mengawasi program itu di lapangan, sehingga tak terjadi praktek jual-beli raskin. "Kadang masih diminta membeli sebagai ganti angkut seribu rupiah," keluh Warsini, warga Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.

HARI TRI WASONO

http://www.tempo.co/read/news/2015/01/05/090632943/Bulog-Berharap-Pemerintah-Lanjutkan-Program-Raskin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar