TEMPO.CO, Jakarta - Perum Bulog mencatat stok beras yang dimilikinya masih 1,5 juta ton. Stok ini diklaim masih mencukupi kebutuhan dalam negeri selama enam bulan. "Stok yang kami miliki ini cukup selama enam bulan," kata Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso dalam diskusi BUMN, Kamis, 20 Maret 2014.
Menurut Sutarto, sebenarnya, stok ideal Bulog untuk memastikan impor tidak diperlukan adalah 2 juta ton. Namun, pada awal tahun kemarin, Bulog sudah mendapat mandat dari pemerintah untuk mengalokasikan beras untuk keperluan masyarakat miskin (raskin) dua kali. "Dari situ, sudah terpangkas 500 ribu ton," ujarnya.
Sutarto mengatakan Bulog juga belum memutuskan apakah perlu melakukan impor beras pada tahun ini. Sebab, Bulog masih terus menghitung perkiraan produksi beras, harga, dan pasokan yang dimiliki saat ini. "Memang ada kemunduran waktu tanam, sehingga panen raya mungkin baru sekitar April," ujarnya.
Namun pihaknya akan tetap memaksimalkan pengadaan beras dari dalam negeri. Saat ini pengadaan beras baru sekitar 10 ribu ton per hari. Ia berharap, pada April mendatang, pengadaan beras sudah bisa 30-40 ribu ton.
Tahun ini, Bulog menargetkan menyerap beras 3,3 juta ton, khususnya dari petani lokal di lima besar daerah penghasil, yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.
AYU PRIMA SANDI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar