Jumat, 07 Maret 2014

Panen Melimpah Diikuti Serangan Wereng

Kamis, 6 Maret 2014

BANJAR, (PRLM).- Panen perdana paska kemarau beberapa waktu, dibayangi serangan hama wereng. Hama wereng bakal menyerang kawasan persawahan yang saat ini belum memasuki masa panen.

Ganasnya serangan hama wereng, tidak begitu berpengaruh terhadap persawahan yang mulai memasuki masa panen. Saat ini petani di wilayah Kecamatan Purwaharja dan sekitarnya sudah mulai memasuki masa panen.

Meski demikian beberapa areal persawahan di sekitarnya baru muncul tanda-tanda tanaman mengeluarkan malai padi.

Produksi panen perdana paska musim kemarau, tidak hanya hasilnya tinggi, akan tetapi juga diikuti dengan naiknya harga gabah. Saat ini harga gabah kering giling mencapai Rp 5.000 per kilogram.

Sementara itu petani yang saat ini tanamannya baru beluar malai padi, dibayangi dengan anjloknya hasil panen. Hal itu disebabkan karena serangan hama wereng mulai mengganas di persawahan tersebut.

Pantauan di persawahan lingkungan Bebedahan, tidak jauh dari Rawa Onom Pulau Majeti, Kelurahan/Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Kamis (6/3/2014), sebagian besar persawahan sudah siap memasuki masa panen. Sedangkan di daerah sekitarnya, tampak tanaman baru mengeluarkan malai padi.

Beberapa petani juga sibuk panen. Mereka tidak hanya membersihkan gabah yang hampa dengan yang isi, tetapi juga sekaligus menimbang hasil panen. Usai dipanen mereka langsung memasukkan gabah yang baru dipanen ke dalam karung.

"Hasil panen lumayan bagus, bisa tujuh kwintal per seratus bata. Harga juga sedang tinggi, sampai Rp 5.000 per kilogram gabah kering giling. Lebih tinggi dibanding panen terakhir enam bulan lalu hanya Rp 4.500," ungkap Wasim (45) di sela menimbang hasil panen sawahnya yang ada di wilayah Bebedahan.

Bersama dengan petani lainnya, Ewo, Nurdiana, Ny. Yoyoh dan Rudianto, ia mengungkapkan sejak musim kemarau, petani di wilayah tersebut praktis tidak bisa menanam padi. Mereka kehilangan dua kali musim tanam. Sekali masa panen per seratus bata sawah, mendapatkan hasil rata-rata sebanyak 7 - 7,5 kwintal gabah kering panen.

"Hampir setengah tahun, dua kali tidak tanam dan panen. Bisa dikatka produksi kali ini bisa menghapus kekecewaan tidak panen sebelumnya, " tambahnya.

Dia mengaku beruntung tanaman padi padinya selamat dari serangan hama wereng. Serangan wereng, berlangsung ketika bulir padi sudah mulai besar atau tua, sehingga tidak mengganggu proses pembuahan. (A-101/A_88)***

http://www.pikiran-rakyat.com/node/272794

Tidak ada komentar:

Posting Komentar