Senin, 24 Maret 2014
SOLO, suaramerdeka.com - Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre III Surakarta mengirimkan sebanyak 6.000 ton beras ke luar kota alias move out. Pengiriman beras ke luar eks Karesidenan Surakarta ini merupakan instruksi dari kantor pusat sebagai upaya pemerataan pasokan.
Sampai Maret, Bulog sudah mengirim beras ke sejumlah daerah seperti Kedu, Bandung bahkan ke Cianjur yang dikenal sebagai lumbung beras. Namun dia mengingatkan, Cianjur merupakan penghasil beras premium.
"Pasokan beras medium tidak banyak, karena itu harus didatangkan dari daerah lain," ucap Kepala Bulog Subdivre III Surakarta, Yudi Prakasa Yudha, Senin (24/3).
Kendati move out beras dalam jumlah besar, Bulog menjamin pasokan di dalam daerah tidak akan terganggu. Sampai saat ini, Bulog masih memiliki pasokan sebanyak 33.000 ton beras. Jumlah ini diperkirakan aman untuk memenuhi kebutuhan distribusi beras untuk rakyat miskin (raskin) hingga lima bulan ke depan.
Bulog bahkan juga sudah melakukan percepatan distribusi raskin sesuai surat edaran Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra). Di dalamnya menginstruksikan distribusi raskin November dan Desember dibagikan pada Februari dan Maret.
"Kegiatan move sudah diatur kantor pusat. Kami sendiri tidak melakukan penawaran. Kalau ke depan masih ada permintaan move kami siap. Namun saat ini kami masih fokus pada penyerapan beras terlebih dahulu."
Bulog mencatat, penyerapan beras sejak Januari baru mencapai 6.000 ton. Jumlah ini diprediksi akan meningkat pesat lantaran sejak pertengahan Maret sejumlah daerah penghasil beras mulai mengalami panen raya.
Setiap hari, pasokan beras masuk di kisaran 300-400 ton. Sementara pada Januari dan Februari, tidak setiap hari ada beras masuk ke gudang Bulog. Pasokan paling besar berasal dari Sragen, kemudian Delanggu.
"Secara umum, hampir di semua wilayah di eks Karesidenan Surakarta sudah panen. Hanya saja, panen di Wonogiri dirasa belum optimal," katanya.
( Astuti Paramita / CN31 / SMNetwork )
http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/news/2014/03/24/195803
Tidak ada komentar:
Posting Komentar