Jakarta, GATRAnews - Selain berbisnis daging sapi, kedelai, dan gula, Perum Bulog mulai merintis bisnis ikan bandeng pada tahun ini. Bahkan, Bulog sudah mulai mengekspor ikan bandeng, tetapi belum dilakukan secara langsung, masih melalui pedagang perantara (trader). "Kita sudah mulai ekspor ikan bandeng laut melalui trader. Kita jadi pemasok. Prospektif karena kita datangkan ikannya dari berbagai daerah," kata Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso dalam diskusi dengan media di Bangi Kopitiam, Jakarta, Kamis (20/3).
Namun, Sutarto belum bisa menghitung secara pasti berapa pendapatan dan keuntungan Bulog dari bisnis penjualan ikan ini. "Ekspornya masih kecil, baru mulai. Baru coba-coba saja," ungkapnya. Dia menuturkan, pasokan ikan Bulog paling banyak berasal dari Kalimantan Timur. Ke depan, Bulog juga akan mengumpulkan ikan dari Papua. "Ikannya paling banyak dari Kaltim. Kemarin rencana juga dari Papua tapi kesulitan transportasinya," ucapnya.
Sutarto mengaku juga telah melakukan pembicaraan dengan 2 BUMN perikanan, yakni PT Perindo dan PT Perikanan Nusantara terkait kemungkinan kerjasama. "Tapi implementasinya perlu waktu," katanya. Untuk bisnis perikanan ini, lanjut Sutarto, Bulog juga akan membangun cold storage sebagai infrastruktur penyimpanan ikan. "Kita bangun tahun ini. Biayanya sekarang sedang dihitung," tukasnya. Agar biaya pembangunan cold storage lebih murah, cold storage yang dibangun akan menggunakan gudang-gudang Bulog yang dimodofikasi.
"Membangun cold storage itu ternyata gampang, hanya dimasukkan di situ (gudang Bulog) buat kotak-kotak dikasi pendingin saja, selesai. Modifikasi gudang Bulog saja jadi lebih murah," jelas dia. Selain untuk menyimpan ikan, nantinya cold storage yang dibangun Bulog juga bakal digunakan untuk menyimpan daging sapi, bahkan sayur-sayuran. "Nantinya bisa untuk daging sapi, ikan, dan misalnya sayur mayur. Gudang Bulog kan sudah ada," tutup Sutarto. (*/MA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar