Selasa, 25 Maret 2014

Bulog Serap Beras 2.500 Ton Sehari

Selasa, 25 Maret 2014

SEMARANG - Penyerapan beras oleh Perum Bulog Divisi Regional Jateng terus naik. Sejak awal tahun hingga 21 Maret realisasi penyerapan mencapai 26.893 ton setara beras. “Dibandingkan dengan pekan-pekan sebelumnya yang rata-rata hanya terserap 1.000 ton per hari, terjadi peningkatan menjadi rata-rata 2.500 ton per hari. Itu baru awal musim panen, belum puncak masa panen,” tutur Kepala Divisi Regional Jateng, Damin Hartono, di sela-sela pelatihan kepemimpinan kepala gudang bekerja sama dan Akpol Semarang di Kantor Bulog Divisi Regional Jateng, kemarin.

Menurut dia, penyerapan itu tersebar di enam eks karesidenan, yakni Semarang 4.464 ton, Pati 5.159 ton, Surakarta 3.305 ton, Banyumas 5.714 ton, Kedu 2.682 ton, dan Pekalongan 5.494 ton. Persediaan operasional setara beras per 21 Maret 2014 mencapai 186.100 ton yang juga tersebar di enam eks karesidenan. “Persediaan beras paling besar terdapat di eks Karesidenan Pati, jumlahnya mencapai 49.678 ton. Disusul eks Karesidenan Semarang 37.797 ton, Pekalongan 35.038 ton, Surakarta 33.398, Banyumas 19.140 ton, dan Kedu 11.048 ton,” jelasnya.

Persediaan tersebut, kata dia, bisa mencukupi kebutuhan penyaluran raskin hingga lima bulan ke depan atau Agustus 2014. Hujan yang saat ini masih sering terjadi belum berpengaruh terhadap hasil panen. Serapan masih besar dari semua daerah.

Raskin

“Dari 43 gudang, hingga kini masing-masing masih tersedia ruangan untuk penyerapan beras. Kami berharap persediaan terus meningkat seiring dengan laju penyerapan, khususnya saat panen raya yang diperkirakan terjadi pada akhir Maret dan April mendatang,” imbuhnya.

Sampai sekarang, lanjut dia, jumlah raskin yang sudah tersalurkan mencapai 147.186.480 kilogram atau 32,94% dari total pagu setahun 446.788.260 kilogram. Mengenai pelatihan yang diikuti oleh 43 kepala gudang seluruh Jateng, Damin mengungkapkan tujuannya untuk melatih kepekaan sebagai abdi masyarakat. Salah satunya penyaluran raskin kepada masyarakat yang membutuhkan kesabaran. “Kami membeli beras dari petani, kemudian menyalurkan. Selain itu, ada penyaluran CBP (cadangan beras pemerintah-Red) yang sama-sama membutuhkan pengabdian,” jelasnya.

Mereka dilatih kebersamaan, kerja sama, dan koordinasi sehingga bisa memberikan pelayanan secara maksimal kepada mitra kerja sesuai dengan tanggung jawabnya. Instruktur dari Akpol dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Brigjen Pol Drs Srijono MSi.(J8-29)

http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/cetak/2014/03/25/256701

Tidak ada komentar:

Posting Komentar