Jumat, 14 Maret 2014
SURYA Online, JOMBANG-Bulog Sub Divisi Regional (Divre) Surabaya Selatan (Mojokerto dan Jombang) mematok target pembelian 90.000 ton beras untuk tahun ini.
Guna mengejar target itu, Bulog mengandalkan jaringan semut yang dibangunnya. Yakni, kemitraan dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) serta menerjunkan satuan tugas (satgas) untuk membeli gabah secara langsung ke petani.
Hal itu ditegaskan Kepala Bulog Sub Divre Surabaya Selatan, Yayat Hidayat Fatahilah, di Jombang, Jumat (14/3/2014). "Dengan strategi yang kami jalan, antara lain dengan strategi jaringan semut, target penyerapan beras 90.000 ton optimisti bisa tercapai," kata Yayat.
Yayat menjelaskan, target tersebut relatif sama dengan tahun sebelumnya. Namun tahun sebelumnya, dari target sebesar itu, hanya terpenuhi 83.500 ton.
“Tidak terpenuhinya target tahun lalu antara lain karena harga gabah di pasaran lebih tinggi dari HPP (harga pembelian pemerintah). Jadi sebagian petani lebih memilih menjual gabah di pasar bebas ketimbang Bulog,” kata Yayat.
Namun untuk tahun ini, dia optimistis bisa memenuhinya. Keyakinan itu juga didasarkan pada strategi jaringan semut. Yakni, Bulog merangkul Gapoktan serta menerjunkan satgas. Gapoktan tersebut, lanjut Yayat, bisa menjual gabah secara langsung ke Bulog.
Disinggung jumlah gabah yang sekarang terserap, Yayat mengaku baru 1.800 ton gabah. "Memang masih sangat kecil, karena panen baru mulai. Nanti pada saat panen raya, penyerapan jauh lebih besar. Biasanya, total penyerapan itu 70 persen dicapai saat panen raya,” katanya
Disinggung soal HPP, Yayat mengatakan harga tersebut belum ada perubahan sejak dua tahun terakhir ini. "HPP masih sesuai Inpres No 3 Tahun 2012. Harga gabah kering sawah Rp 3.300 per kilogram, kemudian gabah kering giling Rp 4.200," pungkasnya.
http://surabaya.tribunnews.com/2014/03/14/kejar-target-gabah-bulog-andalkan-jaringan-semut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar