Sabtu, 20 Februari 2016

Perpadi Minta Operasi Pasar Bulog Dihentikan

JUMAT , 19 FEBRUARI 2016

RAKYATKU.COM, MAKASSAR – Ketua DPD Persatuan Penggilingan Padi (Perpadi) Jakarta, Nellys Soekidi dan Ketua Koperasi Pedagang Pasar Induk Cipinang Haji Zulkifli meminta Kepala Perum Bulog Divisi Regional DKI Jakarta untuk menyetop Operasi Pasar Beras. Sebab, stok beras di pasaran dinilai melonjak drastis. “Pekan keempat bulan ini, sudah memasuki musim panen. Maret-April 2016, kata dia, merupakan puncak panen raya dan diperikirakan siap membanjiri seluruh sentra pasar di Indonesia,” katanya melalui siaran pers yang diterima, Jumat (19/2/2016). Dia berharap, harga beras yang terbilang stabil saat ini jangan sampai turun lagi. “Memasuki panen raya ini bila harga beras turun lagi, maka berdampak pada harga gabah dan petani menderita rugi,” katanya. Untuk diketahui, saat ini sudah memasuki musim panen dan puncaknya akan terjadi Maret-April 2016. Panen padi Februari 2016 diprediksi 5,0 juta ton GKG setara 3,1 juta ton beras. “Pada Maret 2016 akan panen raya 12,6 juta ton GKG setara 7,9 juta ton beras. Demikian juga April, panen di atas 12,0 juta ton GKG,” ujar Suwandi, Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementan. Stok Melonjak Stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) per 17 Februari 2016 sebesar 53.145 ton atau melonjak 138% dibandingkan Februari 2015. Pada saat baru berakhirnya musim paceklik Januari 2016 ini juga malah terjadi penumpukan stock beras di enam pasar sentra beras di DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur. Fakta melimpahnya beras ini telah menjadi anomali pasar yang layak mendapat perhatian. “Mestinya para pakar dan pengamat jangan tiarap. Tetapi untuk turun ke lapangan dan menelaah fenomena yang menarik ini,” kata Zulkifli. Selama ini, beberapa pengamat menilai ada kekurangan stok beras di pasaran. Namun hal ini dibantah Staf Khusus Kementan Bidang Kebijakan, Syukriansyah S Latif. “Pengamat selalu mengatakan data dari BPS itu salah. Sementara data BPS itu punya negara. Kita mengacu ke BPS. Lantas bagaimana sekarang? Musim paceklik saat ini, beras melimpah di pasaran,” kata pria yang akrab disapa Uki ini saat berkunjung ke Rakyatku.com. Sekadar diketahui, Oktober-Desember 2015, beberapa pengamat menyatakan akan terjadi kekurangan beras dan perlu impor untuk Cadangan Beras Nasional. Pada saat itu, BPS pun dianggap tidak mampu menyajikan data valid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar