Jumat, 26 Februari 2016
MEDAN, WOL – Bulog memperkuat infrastruktur gudang untuk dapat menyerap 11 komoditi yang merupakan bagian instrumen menjaga harga komoditi itu di pasaran.
Infrastruktur yang dimaksud adalah persiapan gudang di Jalan Mustafa untuk penyimpanan beras, gula, terigu dan minyak goreng. Sementara Gudang di Mabar untuk 11 komoditi antara lain jagung, kedele, cabe merah, bawang merah, daging sapi, daging ayam, telur ayam.
Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sumatera Utara, Fathah Yasin kepada Waspada Online, Jumat (26/2) mengatakan, Bulog melakukan upaya maksimal untuk stok beras dimana pengendalian beras sudah ada teknologi dan peralatannya.
“Selain itu, merintis cold storage mini disebut “river container” untuk menyimpan cabe. Di Jakarta sudah ada cold storage dengan kapasitas menyimpan 200 ton daging. Jadi kita perlu siapkan infrastruktur daging, juga teknologi penyimpanan bawang, cabe, telor dan ayam.Untuk membangun infratsruktur itu secara nasional butuh Rp3 triliun,”ungkapnya.
Bulog bersama Subdivre dan Kansilog membangun Bulog Mart yang sekarang ada di empat Subdivre yakni Medan, Pematang Siantar, Kisaran dan Padang Sidempuan.
Ada juga di Kansilog Kabanjahe, Sibolga, Gunung Sitoli dan Rantau Prapat. Bulog juga membuat keleluasaan untuk membangun bisnis dengan jaringan Bulog. “Bulog menawarkan kepada siapa saja yang ingin memasok bahan pangannya,” ujarnya.
Ia menambahkan, setelah Bulog menjadi Perum tahun 2013, perusahaan ini harus mencari keuntungan dengan berbisnis komoditi lain selain tugas utama menyalurkan Raskin/Rastra, operasi pasar dan bencana alam.
“Secara nasional ada 114 dengan kapasitas tingkat menengah. Untuk itu, Bulog harus merintis usaha tersebut melalui lima unit bisnis antara lain Unit Bisnis Penggilingan gabah dan beras di Sumut ada dua (Rantau Prapat dan Kisaran),”ujarnya.
“Ada 11 komoditas yang ditangani yakni beras premium, gula, minyak goreng, tepung terigu, jagung, kacang kedele, daging sapi, daging ayam, telur ayam, bawang merah dan cabe merah. Untuk Unit Bisnis Bulog Mart berupa perdagangan komoditas,”jelasnya.
“Intinya melalui komoditas ini Bulog dapat keuntungan dan menjaga stabilitas yang juga bagian instrumen menjaga harga,” katanya.
Bulog punya rencana penanaman padi 1 juta hektar diantaranya 34.000 hektar di Sumut, terutama di daerah-daerah lumbung beras untuk secara Nasional.
“Dan Bulog juga memiliki strategi lainnya dimana ada empat on farm yakni mandiri Bulog dimana Bulog mencari lahan sawah untuk menanam padi. Mandiri kemitraan yakni Bulog memberi biaya untuk sarana produksi (saprodi) petani. Mandiri petani yakni petani punya lahan sendiri, tanam sendiri, tapi Bulog ada MoU dengan petani untuk penyerapan gabah. Mandiri Sinergi yakni banyak program-program yang berkaitan dengan instansi terkait,”tutupnya.(wol/eko/data2)
http://waspada.co.id/warta/bulog-perkuat-infrastruktur-gudang-serap-komoditi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar