INILAHCOM, Cilacap - Masuk musim panen Maret-April, produksi beras diprediksi bakal melimpah. Perum Bulog harus bersiap untuk menyerap padi ataupun beras dari petani dengan harga yang indah.
"Kita harapkan Bulog bisa menyerap gabah secara langsung dari petani, supaya harga gabah petani tidak anjlok," kata Agung Heriandi, Kepala Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian di Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (28/2/2016).
Saat ini, kata Agung, pemerintah telah menetapkan HPP Gabah Kering Panen (GKP) Rp 3.700/kg. Selanjutnya, pemerintah menjamin harga gabah atau beras, tidak turun di tengah melimpahnya pasokan karena musim panen.
Menurut Agung, kondisi yang terjadi saat ini, diduga kuat adanya beras yang masuk ke pasar sentra besar, dalam jumlah yang signifikan. Akibatnya, harga beras menjadi murah alias turun.
"Harga beras minggu pertama Februari sebesar Rp 13.344 per kilogram. Pada minggu kedua, anjlok signifikan menjadi Rp 7.500 sampai Rp 10 ribu per kilogram," paparnya.
Untuk mengantisipasi agar harga beras tidak jadi permaifan para mafia, lanjut Agung, Kementan memperkuat kerjasama dengan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Agar praktik rente dengan mempermainkan harga beras tida terus terjadi. [ipe]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar