Jakarta -Pemerintah menunjuk Perum Bulog menjadi satu-satunya importir jagung di tengah kelangkaan jagung di awal tahun. Pada tahap awal, Bulog sudah melakukan kesepatan 240.000 ton dari jatah 600.000 ton impor yang diberikan.
Selain itu, Bulog juga berkewajiban menyerap jagung yang terlanjur diimpor perusahaan pakan ternak sejak Desember tahun lalu. Saat ini, sudah 445.500 ton yang sudah dibeli Bulog dari pabrikan pakan. Artinya Bulog saat memiliki stok jagung riil 685.500 ton.
Apalagi, jagung impor akan datang mulai Februari hingga Maret yang merupakan puncak panen jagung lokal.
Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti mengungkapkan, pihaknya meminta pemerintah menanggung risiko kelebihan pasokan jagung di gudangnya. Apalagi pihaknya harus menyimpan jagung impor jika jagung lokal melimpah saat panen raya.
"Kalau melampaui kuota, saya minta dong kebijakan risiko kelebihan kuota. Biaya ditanggung pemerintah, secara lisan sudah disampaikan ke Pak Menko, syukur-syukur minggu ini ada putusan," kata Djarot ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (2/2/2016).
Dia menuturkan, pihaknya saat ini hanya melaksanakan penugasan, sehingga mengesampingkan keuntungan dari pembelian jagung kepada importir.
"Bulog hanya melaksanakan apa yang harus dilakukan. Kemarin kan supaya nggak ribut, jadi dibeli. Sementara yang kita sudah beli 445.500 ton dari importir, belum yang masih di perjalanan, jadi harus dibicarakan dengan pemerintah," terang Djarot.
Sementara itu, jagung yang langsung diimpor Bulog sendiri sudah mulai dikapalkan dan mulai masuk dalam sepekan ini.
"Tanggal 7 (Februari) mulai masuk. Jumlahnya 40.000 ton, semuanya dari Argentina, tapi belinya dari trader, semua jagung asalnya dari Argentina," ujar Djarot.
Sebagai informasi, puncak panen jagung lokal sendiri mulai panen raya pada bulan ini hingga beberapa bulan ke depan.
Kementan menyebut, akan ada panen sebesar 3 juta ton sepanjang Februari, sementara bulan Maret diperkirakan panen sebanyak 2,6 juta ton. Angka tersebut dihitung dari luas tanam jagung yang ditanam pada bulan November dan Desember tahun lalu.
(feb/feb)
http://finance.detik.com/read/2016/02/02/215002/3133299/4/ditugasi-beli-jagung-impor-ini-permintaan-bulog-ke-pemerintah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar