Senin, 01 Februari 2016
Banten – Perum Bulog menargetkan penyerapan beras petani tahun ini sebanyak 3,9 juta ton. Untuk itu, Bulog menggandeng Kelompok Tani dan Nelayan Andalan Nasional (KTNA). Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Bulog dan KTNA di Jakarta, Rabu (27/1) pekan lalu.
Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu mengatakan, kerja sama itu berlangsung selama satu tahun sejak penandatanganan dan bisa diperpanjang sesuai kesepakatan kedua pihak. “Kerja sama dengan KTNA diharapkan bisa membantu Bulog untuk mencapai target pengadaan tahun 2016 sebanyak 3,9 juta ton,” kata dia saat ditemui wartawan di sela operasi pasar (OP) jagung di Cigading, Cilegon, Banten, Senin (1/2).
Menurut dia, KTNA akan mengawal agar hasil produksi petani bisa masuk ke Perum Bulog. Bulog juga memiliki rencana bisnis on farm seluas 1 juta hektare (ha). Dengan bisnis itu, Bulog menargetkan bisa berinvestasi 250 ribu ha di seluruh Indonesia dengan alokasi dana Rp 6-7 juta per ha. “Konsepnya, siapa pun yang membiayai, baik Bulog, mitra kerja Bulog, atau petani, hasil budidayanya masuk ke Bulog. Produksi inilah yang akan dikawal oleh KTNA," kata Wahyu.
Ketua Umum KTNA Winarno Tohir mengatakan, kerja sama itu memberikan adanya jaminan pasar bagi produksi petani. Dengan kesepakatan harga tertentu, maka diharapkan tidak menyulitkan petani maupun konsumen. Bulog sendiri bisa memaksimalkan penyerapan dari dalam negeri sebelum mengimpor. Saat ada gejolak harga, Bulog bisa melakukan stabilisasi. Petani dan konsumen jadi terbantu.
Apalagi, saat ini, hingga 38% masyarakat lebih memilih mengkonsumsi beras premium. Mungkin karena sudah dikemas dan harganya pasti. Bagi petani, itu menguntungkan karena padi yang baru panen dan masih basah bisa langsung dijual. “Dari gabah yang sama bisa menghasilkan beras premium atau medium. Di sisi lain, penyerapan Bulog akan lebih sulit. Dengan kerja sama ini, kami akan memfasilitasi agar anggota menjual produksinya ke Bulog," kata Winarno.
http://www.beritasatu.com/ekonomi/346444-genjot-penyerapan-bulog-bermitra-dengan-petani.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar