Surabaya - Perum Bulog telah menyalurkan 10.500 ton jagung kepada para peternak individu dan pabrik pakan ternak (feedmill) skala menengah-kecil di sejumlah wilayah di Indonesia melalui kegiatan operasi pasar (OP). OP ditujukan untuk menstabilkan harga jagung di Tanah Air yang sempat mengalami lonjakan cukup tinggi dalam dua bulan terakhir.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Wahyu Suparyono mengatakan, selama OP berlangsung, jagung yang telah disalurkan mencapai 10.500 ton yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. “Penyaluran melalui OP itu untuk menstabilkan harga jagung yang sempat mengalami lonjakan cukup tinggi,” kata dia di Surabaya, Rabu (24/2).
Menurut dia, jagung itu dibeli Bulog dari Brasil untuk memenuhi kebutuhan bagi industri pakan ternak. Jagung yang digunakan untuk OP memiliki kualitas standar karena peruntukannya sebagai pakan ternak. “Kalau jagung dibeli murah, industri feedmill bisa menjual pakan ternak lebih murah. Dampaknya, harga daging ayam dan telur ayam yang melonjak juga bisa kembali stabil,” katanya.
Rencananya, kata dia, OP jagung akan digelar sampai Maret mendatang hingga ada stabilisasi harga di pasar. Sementara harga jagung di pasar umum saat ini di kisaran Rp 5.500-6.000 per kilogram (kg). “Dalam OP ini, Bulog menjual jagung seharga Rp 3.600 per kg,” ungkapnya.
Secara nasional, sampai Maret mendatang disiapkan jagung sebanyak 60 ribu ton. Namun, untuk realisasi awal hanya 1.200 ton di empat provinsi di Indonesia, yakni Divre DKI Jakarta di Cigading Banten, Jawa Barat di Cirebon, Semarang Jawa Tengah, dan Jatim.
Menurut dia, untuk pengadaan jagung lokal di tingkat petani masih belum ada regulasi yang mengatur. Untuk pengadaan jagung domestik, Perum Bulog masih menunggu peraturan presiden (Perpres). “Belum ada Perpresnya. Pembelian dari impor untuk stabilisasi harga saja,” tandasnya.
Sementara itu, Perum Bulog Divisi Regional Jawa Timur (Divre Jatim) telah menyalurkan jagung sebanyak 7.300 ton pada industri pakan ternak (feedmill) skala menengah-kecil dan para peternak individu. Penyaluran itu dilakukan melalui operasi pasar (OP) yang digelar sejak awal bulan ini.
Kepala Perum Bulog Divre Jatim Perum Bulog Witono mengatakan, OP yang digelar di Jatim mampu menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga jagung di pasar. Selain menyalurkan jagung pada industri feedmill, Bulog juga melakukan pembelian melalui pengalihan jagung impor swasta sebanyak 115.986 ton serta mendapatkan kuota impor dari Bulog Pusat sebanyak 20 ribu ton untuk tahap pertama. “Total impor yang dilakukan Bulog Jatim rencananya 60 ribu ton,” ujar dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar