Rabu, 24 Februari 2016
JAKARTA, KOMPAS — Ribuan ton jagung untuk operasi pasar Perum Bulog bocor alias diperdagangkan kembali oleh para pemburu rente. Akibatnya, peternak membeli jagung lebih mahal daripada yang seharusnya. Terkait itu, Perum Bulog mengubah mekanisme atau teknis operasi pasar yang bertujuan menstabilkan harga jagung.
Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu, Selasa (23/2) di Jakarta, menyatakan, Perum Bulog mengubah mekanisme alokasi dan penyaluran jagung dalam operasi pasar (OP), dari semula dilakukan Divisi Regional Bulog di daerah menjadi sekarang dengan sentralisasi.
Bulog juga memperketat alokasi. Pengajuan OP harus atas rekomendasi dinas pertanian atau dinas terkait setempat, dengan tetap menyertakan rekomendasi asosiasi. Peluang kebocoran terjadi, lanjut Wahyu, karena masih terdapat disparitas harga yang signifikan antara harga jagung OP dan harga jagung lokal di pasar.
"Selisihnya masih Rp 1.000 per kilogram," ujarnya. Jagung OP Bulog dijual dengan harga Rp 3.500 per kilogram, sedangkan harga jagung di pasar sekitar Rp 4.500 per kilogram.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kebocoran jagung OP Bulog terjadi dengan modus manipulasi permintaan jagung atas nama peternak. Volume permintaan jagung OP ini digelembungkan. Beberapa kasus terjadi di Jawa Tengah dan diduga terjadi juga di Bali. Jagung OP tidak langsung diterima peternak dengan harga tebus sesuai dengan kesepakatan, tetapi dijual dengan harga Rp 500 per kilogram lebih tinggi. Harga tebus jagung Bulog bervariasi, tergantung dari nilai kontrak pembelian.
Untuk memperkecil risiko kebocoran, sekalipun permintaan alokasi jagung OP sudah melalui rekomendasi kepala dinas di setiap wilayah, tetap harus disertai dengan tanda tangan rekomendasi koordinator wilayah yang telah ditetapkan.
Koordinator Forum Peternak Layer Musbar berharap OP jagung akan berjalan efektif sehingga bisa menurunkan harga jagung di tingkat peternak dan produsen pakan ternak dalam tingkat yang wajar. (MAS)
http://print.kompas.com/baca/2016/02/24/Operasi-Pasar-Jagung-Bulog-Diduga-Bocor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar