JAKARTA (Pos Kota) – Setelah target swasembada beras tahun 2015 gagal nampaknya nasib yang sama akan dialami oleh jagung. Swasembaada jagung terancam gagal. Impor sudah mulai dicanangkan.
Meski dana yang digelontorkan ke Kementerian Pertanian agar Indonesia bisa swasembada jagung tahun 2016 cukup besar, nyatanya keinginan tersebut masih jauh dari harapan. Pasalnya mulai Januari hingga Maret tahun ini saja justru impor jagung akan dilakukan sebesar 600 ribu ton.
“Perum Bulog telah ditunjuk pemerintah menjadi satu-satunya importir jagung pada tahun 2016 ini,” kata Andi Amran Sulaiman, kemarin.
Menurut Amran, Perum Bulogpun telah menyatakan kesanggupannya untuk menangani impor jagung tersebut. Impor akan dimulai pada Januari hinga 2016 yang baru merupakan periode awal impor tersebut.
Setelah mengetahui swasembada jagung pernah dicanangkan Kementerian Pertanian beberapa waktu lalu nampaknya belum bisa tercapai maka dalam rakor (rapat koordinasi di Kemenko Perekonomian) diputuskan bahwa sampai Maret 2016 akan dilakukan impor jagung. Perum Bulog ditunjuk sebagai pelaksananya.
Importir Tunggal
Menurut Amran pemerintah akan melihat kemampuan Bulog dalam menangani importir tunggal jagung tersebut. Pemerintah akan mengevaluasi dengan melihat bagaimana kimerja Bulog dalam mengimpor 600.000 ton jagung sampai Maret 2016.
Kebutuhan jagung impor pada 2016 dprediksi sekitar 2,4 juta ton. Kendati demikian bisa saja realisasinya lebih sedikit jika produksi di dalam negeri melimpah. Bulog selain diberi tugas mengimpor juga diminta menghimpun stok dari petani untuk menjaga stabilitas harga jagung lokal pada 2016.
Amram mengklaim, Kementerian Pertanian (Kementan) masih bisa mengendalikan impor jagung pada 2016. Sebab jumlah kuota impor jagung itu sendiri memang berasal dari usulan Kementan melalui penerbitan izin impor jagung yang membutuhkan rekomendasi dari pihaknya dan izin (impor) dari Kementerian Perdagangan.
Sudah diputuskan tahun 2016 ini jagung impor yang masuk sekitar 30 persen dari kebutuhan yakni 200 ribu ton per bulan. Padahal dalam APBNP tahun 2015 Kementan mendapatkan tambahan anggaran Rp 16,9 triliun untuk program swasembada pangan seperti beras, jagung, dan kedelai.
Nyatanya tahun 2015 target swasembada beras tidak tercapai sehingga dilakukan impor dan target swsembada jagung tahun 2016 juga tanda-tandanya tidak akan tercapai dengan adanya rencana lmpor sekitar 2,4 juta ton. (faisal/win)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar