Rabu, 06 Januari 2016

Target Swasembada Jagung Terancam Gagal, 2016 Impor 2,4 Juta Ton

Selasa, 5 Januari 2016

JAKARTA (Pos Kota) – Setelah target swasembada beras tahun 2015 gagal nampaknya nasib yang sama akan dialami oleh jagung. Swasembaada jagung terancam gagal. Impor sudah mulai dicanangkan.

Meski dana yang digelontorkan ke Kementerian Pertanian agar Indonesia bisa swasembada jagung tahun 2016 cukup besar, nyatanya keinginan  tersebut masih  jauh dari harapan. Pasalnya mulai Januari hingga Maret tahun ini saja  justru impor jagung  akan dilakukan sebesar 600 ribu ton.

“Perum Bulog  telah ditunjuk pemerintah menjadi satu-satunya importir jagung pada tahun 2016 ini,” kata Andi Amran Sulaiman, kemarin.

Menurut Amran, Perum Bulogpun  telah menyatakan kesanggupannya untuk menangani impor jagung tersebut. Impor akan dimulai pada Januari hinga 2016 yang baru merupakan periode  awal impor tersebut.

Setelah mengetahui swasembada jagung pernah dicanangkan Kementerian Pertanian beberapa waktu lalu nampaknya belum bisa  tercapai maka dalam rakor (rapat koordinasi di Kemenko Perekonomian)  diputuskan bahwa sampai Maret 2016 akan dilakukan impor  jagung. Perum Bulog ditunjuk sebagai pelaksananya.

Importir Tunggal

Menurut Amran pemerintah  akan melihat  kemampuan Bulog dalam menangani importir tunggal jagung tersebut. Pemerintah akan mengevaluasi dengan  melihat  bagaimana kimerja  Bulog dalam mengimpor 600.000 ton jagung sampai Maret 2016.‎

Kebutuhan jagung impor pada 2016 dprediksi sekitar  2,4 juta ton. Kendati demikian bisa saja realisasinya  lebih sedikit jika produksi  di dalam negeri melimpah. Bulog selain diberi tugas mengimpor  juga diminta menghimpun stok dari petani untuk menjaga stabilitas harga jagung lokal pada  2016.

Amram mengklaim, Kementerian Pertanian (Kementan) masih bisa mengendalikan  impor jagung pada 2016. Sebab jumlah  kuota impor jagung itu sendiri memang berasal dari usulan Kementan  melalui penerbitan izin impor jagung yang  membutuhkan rekomendasi dari pihaknya dan izin (impor) dari Kementerian Perdagangan.

Sudah diputuskan tahun 2016 ini jagung impor yang masuk sekitar 30 persen dari kebutuhan yakni 200 ribu ton per bulan. Padahal dalam APBNP tahun 2015 Kementan mendapatkan tambahan anggaran Rp 16,9 triliun untuk program swasembada pangan seperti  beras, jagung, dan kedelai.

Nyatanya tahun 2015 target swasembada beras tidak tercapai sehingga dilakukan impor dan target swsembada jagung tahun 2016 juga tanda-tandanya  tidak akan  tercapai dengan adanya rencana lmpor sekitar 2,4 juta ton. (faisal/win)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar