Senin, 25 Januari 2016

Bulog DIY Siap Serap Komoditi Nonberas

Senin, 25 Januari 2016

Laporan Reporter Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional DIY menyatakan kesiapannya untuk melakukan penyerapan komoditi selain beras.

Beberapa wilayah di Yogyakarta disebut memiliki potensi produksi cukup tinggi atas komoditi tertentu.

Seperti diketahui, pemerintah memang berencana menambah tugas kedinasan pada Bulog. Tidak hanya mengurusi penyerapan dan penyediaan beras melainkan juga 10 komoditi lain.

Yakni kedelai, jagung, gula, daging sapi, telur, minyak goreng, tepung terigu, bawang merah, cabe merah, dan daging ayam.

Kepala Bulog Divre DIY, M Sugit Tedjo Mulyono pihaknya sudah mulai melakukan persiapan untuk mewujudkan hal tersebut. Di antaranya dengan melakukan observasi dan pemetaan daerah kantong produksi komoditi.

Menurutnya, beberapa jenis komoditi mampu diserap dari wilayah lokal di DIY.
"Kami lihat dari Gunungkidul ada kedelai dan jagung serta jenis komoditi lainnya. Sapi mungkin belum ada ya, tapi nanti bisa lari ke telur. InsyaAllah, kalau pemerintah mewajibkan, kami pasti bisa lakukan," kata Sugit, Minggu (24/1/2016).

Meski begitu, lanjutnya, kemungkinan besar penyerapan secara perdana akan dilakukan bertahap.
Selain kapasitas produksi di tingkat petani, penyerapan juga dipengaruhi faktor ketersediaan medium penyimpanan alias gudangnya.

Untuk diketahui, Bulog Divre DIY saat ini memiliki empat buah gudang, yakni di Wates (Kulonprogo), Pajangan (Bantul), Playen (Gunungkidul), dan Kalasan (Sleman). Kapasitas totalnya mencapai sekitar 32 ribu ton.

Sugit mengatakan, Bulog dalam hal ini memang tidak diwajibkan membangun gudang baru untuk menampung penyerapan stok komoditi selain beras.

Pihaknya justru melihat ada kemungkinan kerjasama sewa gudang milik masyarakat mengingat beberapa wilayah terdapat gudang-gudang yang cukup representatif untuk digunakan.

"Kami sudah identifikasi berapa gudang yang ada di sekitar, dilihat juga kapasitas lantai jemurnya. Kita bisa sewa itu," kata Sugit.

Bulog disebutnya juga sudah melakukan kajian produsen komoditi tertentu yang mungkin bisa dikerjasamakan untuk penyimpanan sekaligus.

Misalnya, telur. Beberapa rumah produksinya cukup memenuhi syarat untuk sekaligus menampung stok. (tribunjogja.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar