Senin, 18 Januari 2016

Bulog Impor Jagung 600.000 Ton

Senin, 18 Januari 2016

Peternak Beli Lebih Mahal

JAKARTA, KOMPAS — Perum Bulog, sebagai stabilisator harga kebutuhan pokok, akan menjual jagung impor dengan harga tebus Rp 3.700 per kilogram. Pada tahap awal hingga akhir Januari 2016, Bulog akan mendatangkan 20.000 ton sampai 30.000 ton jagung impor.

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti, Minggu (17/1), di Jakarta, mengatakan, rapat koordinasi terbatas (rakortas) yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution memutuskan Bulog sebagai lembaga yang ditugasi pemerintah untuk impor jagung sebanyak 600.000 ton untuk kuartal I-2016.

Dalam rakortas yang diadakan 16 Desember 2015 itu, hadir Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, dan Menteri Perindustrian Saleh Husin.

Dalam perkembangannya, Bulog telah menempuh berbagai proses perizinan dan rekomendasi ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan). Namun, surat penugasan dari Kemendag belum dikantongi Bulog.

Meskipun demikian, Bulog akan tetap melanjutkan penugasan impor, hasil rakortas. Pertimbangannya, rakortas merupakan forum resmi yang juga dihadiri Mentan, Mentan dan Menperin. Kalau Bulog tidak menjalankan penugasan, hal itu berarti Bulog melakukan pembangkangan hasil rakortas.

Oleh karena itu, meskipun tidak mengantongi penugasan dari Kemendag, Bulog akan tetap merealisasikan impor jagung. "Sampai akhir Januari 2016, diharapkan 20.000 ton sampai 30.000 ton jagung impor sudah masuk," kata Djarot. Sampai akhir Maret 2016, diharapkan impor jagung 600.000 ton terealisasi.

Djarot mengatakan, jagung yang diimpor Bulog akan langsung didistribusikan kepada peternak. Saat ini, peternak mandiri memproduksi pakan secara mandiri dan membeli jagung dengan harga tinggi berkisar Rp 5.500- Rp 6.000 per kilogram. Bulog akan menjual jagung dengan harga Rp 3.700-Rp 4.000 per kg.

Stok tak cukup

Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia Singgih Januratmoko menyambut baik rencana realisasi impor jagung oleh Bulog. Yang paling mendesak sekarang peternak ayam petelur (layer) karena mereka memproduksi pakan sendiri dalam skala kecil dengan harga jagung yang mahal.

Koordinator Forum Peternak Layer Nasional Musbar mengatakan, realisasi impor jagung 30.000 ton masih jauh dari mencukupi karena stok jagung triwulan I sudah defisit. Kebutuhan jagung pabrik pakan UMKM 300.000 per bulan. (MAS)

http://print.kompas.com/baca/2016/01/18/Bulog-Impor-Jagung-600-000-Ton

Tidak ada komentar:

Posting Komentar